Internasional

Waspada! Singapura Alami Lonjakan Kasus Chikungunya, CDA Tingkatkan Pemantauan

Network — Kaltim Today 09 Agustus 2025 07:08
Waspada! Singapura Alami Lonjakan Kasus Chikungunya, CDA Tingkatkan Pemantauan
Ilustrasi. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Singapura - Badan Penyakit Menular (CDA) mengumumkan peningkatan signifikan kasus chikungunya di Singapura. Penyakit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni keberadaan populasi nyamuk dan masuknya wisatawan yang terinfeksi virus. 

CDA mencatat, sejak awal tahun hingga 2 Agustus 2025, telah terdeteksi 17 kasus chikungunya. Angka ini lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat delapan kasus, sekaligus melampaui total kasus tahun 2024 yang berjumlah 15.

Dari 16 kasus yang dilaporkan hingga akhir Juli, 13 di antaranya merupakan kasus impor dari pasien yang baru saja bepergian ke daerah terdampak di luar negeri. Sementara tiga kasus lokal bersifat sporadis dan tidak saling berkaitan.

“Tiga kasus lokal lainnya bersifat sporadis dan tidak terkait satu sama lain,” ungkap CDA seperti dilansir CNA.

Meski ada peningkatan kasus, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan masa wabah besar di Singapura pada 2008 dan 2013. Berdasarkan data Pusat Nasional untuk Penyakit Menular Singapura, tercatat 718 kasus chikungunya pada 2008, sebelum menurun drastis pada 2009 dan terus berkurang di tahun-tahun berikutnya.

CDA menegaskan akan terus memantau perkembangan situasi dan mempertimbangkan langkah kesehatan tambahan apabila ditemukan indikasi meningkatnya risiko terhadap masyarakat.

Saat ini, sekitar 72.000 perangkat Gravitrap telah dipasang di kawasan perumahan untuk memantau populasi nyamuk Aedes, kata Badan Lingkungan Nasional (NEA). Selain itu, upaya pengendalian nyamuk akan diperkuat bersama mitra masyarakat di area yang teridentifikasi memiliki klaster penularan.

Virus chikungunya sendiri menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang telah terinfeksi, serupa dengan mekanisme penularan demam berdarah dan zika. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk.

[RWT] 



Berita Lainnya