Berau
3 Daerah di Berau Keluhkan Soal Kurangnya Air Bersih, Dirut Perumda Air Minum Batiwakkal Segera Tindak Lanjut
Kaltimtoday.co, Berau - Masyarakat yang tinggal di beberapa kampung dan kelurahan yang masuk dalam Kecamatan Sambaliung mengeluhkan kekurangan air bersih, di antaranya Kelurahan Sambaliung, Kampung Pegat Bukur dan Rantau Panjang.
Menanggapi keluhan tersebut, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, untuk di Kelurahan Sambaliung mengusulkan 2 lokasi untuk ketersediaan air bersih dan telah dicatat pihaknya. Serta di Sungai Buntu sudah masuk dalam perencanaan Dinas PUPR Berau karena sudah diusulkan pada 2022 lalu.
“Tapi mungkin karena keterbatasan anggaran kalah prioritas dengan yang lain. Tapi, semoga saja bisa masuk dianggaran tahun depan,” katanya Saipul kepada Kaltimtoday.co, Senin (13/3/2023).
Sedangkan, untuk Kampung Pegat Bukur sudah pernah dibahas dengan Dinas PUPR Berau. Seperti yang disampaikan Pj Sekda Berau, Agus Wahyudi nantinya bisa melayani Inaran dan Bena Baru. Dana tambahannya Tumbit Dayak. Seperti konsep kepala daerah sebelumnya, yakni klaster. Dan itu telah dibuktikan dengan Kampung Gurimbang. Yang mana bisa melayani beberapa kampung. Menurutnya itu jauh lebih efektif.
Lanjutnya, untuk Kampung Long Lanuk sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di sana. masih bisa dioptimalisasikan dengan kerjasama antara Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) dengan Perumda.
“Jadi kami melakukan pendampingan kepada BUMK, diperkuat dari sisi SDM, dan tata kelolanya. Karena modal organisasi ada dua yakni good leader dan good system,” jelasnya.
Sementara itu, di sisi lain Pj Sekda Berau, Agus Wahyudi menyampaikan, pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Sambaliung akan direncanakan secara tematik.
1 SPAM bisa meng-cover beberapa kawasan, tidak mesti dalam praktiknya satu kampung bisa diakomodir satu proyek SPAM di dalamnya. Jika direalisasikan membutuhkan anggaran yang sangat besar. Pihaknya ingin pembangunan SPAM bisa memfasilitasi beberapa kampung.
“Itu dikeluhkan Kampung Sei Bebanir Bangun, bahwa tidak ada usulan mereka yang direalisasikan. Sebenarnya untuk ketersediaan air ada yang masuk tapi melalui Kampung Gurimbang,” ujar Agus.
Agus menyebut, membangun SPAM untuk ketersediaan air bersih bisa mencapai senilai Rp 80 miliar yang dibangun secara multiyears contract, untuk melayani 4 kampung sekaligus. Di kampung lain memang belum terlihat nyata realisasinya.
“Memang tidak kelihatan di kampung itu tapi kalau dibagi satu-satu kan bisa dapat Rp 20 miliar,” ucap dia.
Agus menambahkan, air bersih masih menjadi prioritas bagi Pemkab Berau untuk direalisasikan. SPAM akan dibangun di satu kampung untuk megcover kampung yang ada sekitarnya.
"Contohnya, seperti di Kampung Pegat Bukur, SPAM-nya bisa mengairi Kampung Inaran dan Bena Baru," pungkasnya.
[YMD| ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Status Jalan Nasional Jadi Kendala Penanganan Banjir di Jalan Gatot Subroto Berau
- Pembangunan Kantor Dinkes Capai 30,2 Persen
- Program TPBIS: Mewujudkan Perpustakaan sebagai Ruang Terbuka bagi Masyarakat Berau
- Pengangkatan Sedimen di Gorong Gorong, Upaya DPUR Cegah Luapan Air ke Badan Jalan
- Anggaran Pembangunan Gapura di Kilo Lima Bedungun Ditambah Rp 1,16 Miliar