Nasional
63% Wilayah Indonesia Memasuki Kemarau, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Suhu Panas
Kaltimtoday.co - Memasuki Mei 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia (63,66%) akan memasuki musim kemarau.
"Awal Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau, sedangkan sebagian lainnya masih pancaroba. Sehingga, potensi cuaca panas dan cerah mendominasi di awal Mei 2024," jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Menanggapi fenomena gelombang panas di beberapa wilayah Asia, Guswanto menegaskan bahwa hal tersebut tidak terkait dengan suhu panas di Indonesia.
Suhu panas di Indonesia merupakan fenomena musiman akibat gerak semu matahari dan cuaca cerah di siang hari.
Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan bahwa gelombang panas menurut World Meteorological Organization (WMO) adalah kondisi udara panas berkepanjangan selama 5 hari atau lebih, dengan suhu maksimum harian 5°C di atas rata-rata.
Fenomena ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti Eropa, Amerika, dan sebagian Asia.
Secara meteorologis, hal ini terjadi karena udara panas terperangkap di suatu wilayah akibat anomali dinamika atmosfer, sehingga aliran udara tidak bergerak dalam skala luas. Kondisi ini sulit terjadi di wilayah ekuator seperti Indonesia.
Meskipun beberapa wilayah mengalami cuaca panas, BMKG mencatat potensi hujan sedang-lebat di beberapa daerah, seperti Deli Serdang (37,1°C), Medan (36,6°C), Kapuas Hulu (36,6°C), Sidoarjo (36,6°C), dan Bengkulu (36,6°C).
"Potensi hujan lebat masih ada di beberapa wilayah," tambah Guswanto.
Data BMKG menunjukkan hujan lebat hingga sangat lebat pada April 2024 di beberapa wilayah, seperti Kerinci (83,8 mm/hari), Manado (80 mm/hari), Aceh Besar (130 mm/hari), Sorong (91 mm/hari), Padang (84 mm/hari), Kufar (83 mm/hari), dan Indragiri (92 mm/hari).
Memasuki awal Mei 2024, BMKG memprediksi potensi hujan lebat di beberapa wilayah, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.
Kondisi ini dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Prakiraan Cuaca Kaltim 10 September 2024: Hujan di Samarinda, Petir di Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu
- BMKG Prediksi Gelombang Tinggi 27 Juli 2024 di Balikpapan, Kepala DP3: Nelayan Agar Tunda Melaut
- Potensi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah, Cek Prakiraan Cuaca BMKG Kaltim Senin 24 Juni 2024
- Waspada Hujan Lebat di Balikpapan dan Samarinda, Cek Prediksi Cuaca Kaltim Sabtu, 22 Juni 2024
- Prediksi Hujan Ringan di Sejumlah Wilayah, Cek Cuaca Kaltim Jumat, 21 Juni 2024