Kaltim

Alasan Mantan Ketua KPU Pilih Gabung Tim Pemenangan Isran-Hadi, Sebut Punya Komitmen Membangun Kaltim

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 14 September 2024 18:52
Alasan Mantan Ketua KPU Pilih Gabung Tim Pemenangan Isran-Hadi, Sebut Punya Komitmen Membangun Kaltim
Mantan Ketua KPU Kaltim Periode 2019-2024 bergabung ke Tim Pemenangan Isran-Hadi di Pilgub 2024. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Mantan Ketua KPU Kalimantan Timur, Rudiansyah, memilih bergabung dengan tim pemenangan Isran-Hadi untuk Pilgub Kaltim 2024, per 12 September 2024.

"Bertepatan dengan ulang tahun saya ke-46, saya memutuskan untuk menerima dan bergabung di Tim Pemenangan Isran-Hadi," ucapnya pada Sabtu (14/9/2024).

Rudiansyah mengungkapkan bahwa keputusan bergabung dengan kubu Isran-Hadi didasarkan pada pertimbangan rasional terkait kontestasi Pilgub 2024 mendatang.

"Saya anggap lebih memiliki pengalaman dan komitmen yang kuat untuk terus mengawal perkembangan dan kemajuan Kaltim, apalagi IKN juga sudah hadir di Kalimantan Timur," pungkasnya.

Meski demikian, Rudiansyah juga menilai bahwa calon lain memiliki karakter dan visi tersendiri untuk pembangunan Kalimantan Timur di masa depan.

"Jadi bukan karena yang ini baik, dan paslon yang lain buruk. Tapi, saya menganggap di bawah kepemimpinan Isran-Hadi, upaya untuk lebih mengejar pembangunan Kaltim agar lebih berdaya dan berdaulat sebagai bagian NKRI yang mampu mengimbangi hadirnya IKN," ucap Rudiansyah.

"Semua Paslon saya anggap baik, punya niat dan motivasi yang sama disampaikan kepada publik untuk kemajuan Kaltim," tambahnya.

Rudiansyah menekankan bahwa kontestasi Pilkada memerlukan biaya yang cukup besar dari uang rakyat. Selama menjabat sebagai Ketua KPU Kaltim periode 2019-2024, ia telah menegaskan bahwa kontestasi Pilkada harus berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Ia juga mengharapkan agar Pilkada tahun ini bebas dari isu SARA, politik uang, serta ujaran kebencian.

"Semua kontestan harus mampu mengkonversi uang rakyat yg besar ini dengan niat tulus dan komitmen yang kuat kepada rakyat," paparnya.

Kendati begitu, rakyat juga harus bisa mengkonversi uang yang digunakan sebagai pembiayaan kontestasi Pilkada itu, dengan cara memilih paslon sesuai dengan hati nuraninya, dan jauh dari potensi politik uang atau suap.

[RWT] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya