Apakah Kelainan Seksual Termasuk Gangguan Jiwa? Ini Penjelasan Medisnya

Kaltimtoday.co - Kelainan seksual atau parafilia kerap menimbulkan perdebatan, terutama soal apakah kondisi ini termasuk gangguan jiwa. Parafilia didefinisikan sebagai ketertarikan seksual yang kuat dan berulang terhadap objek, situasi, atau individu yang tidak biasa. Ketertarikan ini bisa berupa benda mati, tindakan tak lazim, hingga melibatkan individu yang tidak memberikan persetujuan.
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), parafilia bukanlah kondisi langka dan tidak otomatis tergolong gangguan jiwa. Namun, menjadi masalah klinis jika menyebabkan penderitaan emosional atau membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap pakaian tertentu tetap dianggap sehat mental selama ketertarikannya tidak menyebabkan gangguan sosial atau hukum.
DSM-5 menetapkan tiga kriteria utama untuk mendiagnosis parafilia sebagai gangguan jiwa. Pertama, jika individu mengalami tekanan emosional yang signifikan akibat dorongan seksual tersebut. Kedua, jika perilaku tersebut membahayakan diri atau orang lain, termasuk melanggar hukum. Ketiga, jika dorongan atau perilaku tersebut terjadi berulang dan berlangsung minimal enam bulan.
Contoh konkret, seseorang yang mencuri barang pribadi demi memenuhi hasrat seksual bisa didiagnosis memiliki gangguan parafilia karena berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain. Sementara itu, ketertarikan seksual yang dilakukan secara konsensual, tidak merugikan, dan tidak mengganggu kehidupan sosial umumnya tidak dianggap sebagai gangguan jiwa.
Dari perspektif medis, tidak semua parafilia memerlukan intervensi. Sebagian besar hanya dianggap sebagai variasi dari perilaku seksual manusia. Namun, jika menyebabkan gangguan psikologis, sosial, atau membahayakan, maka intervensi medis diperlukan. Penanganan biasanya melibatkan psikoterapi, pengobatan, serta dukungan sosial dan hukum.
Masyarakat perlu memahami bahwa tidak semua bentuk ketertarikan seksual yang tidak umum tergolong kelainan atau penyakit. Yang menjadi perhatian utama adalah sejauh mana ketertarikan tersebut mengganggu kehidupan individu dan orang lain. Oleh karena itu, deteksi dini dan konsultasi dengan tenaga profesional sangat penting. Untuk informasi kesehatan mental lainnya, kunjungi pafibanjarlama.org.
Related Posts
- Gejala Kanker Limfoma Sering Disangka TBC, Ini Penjelasan Dokter
- TBC Masih Jadi Ancaman Mematikan di Dunia, Ini Upaya Penanganannya
- Perokok Rentan Terpapar Virus HMPV, Ini Imbauan Ahli Kesehatan
- Langkah Cepat Tangani Keracunan Makanan agar Tak Berujung Fatal
- Perkuat Imunitas Tubuh dengan Makanan Ini saat Musim Hujan