Nasional

Atasi Pengangguran Gen Z, Menaker Dorong Pendidikan Vokasi Link and Match

Network — Kaltim Today 21 Mei 2024 04:45
Atasi Pengangguran Gen Z, Menaker Dorong Pendidikan Vokasi Link and Match
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah (tengah). (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa hampir 10 juta penduduk Indonesia generasi Z berusia 15-24 tahun menganggur. Angka ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menanggapi fenomena ini dengan menjelaskan beberapa faktor yang mendasarinya. Pertama, banyak dari Gen Z yang baru saja menyelesaikan pendidikan dan masih dalam tahap pencarian kerja.

"Usia 18-24 tahun itu biasanya baru lulus SMA/S-1. Wajar jika mereka masih mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikannya," ujar Ida.

Kedua, Ida mengakui adanya ketidakcocokan antara skillset yang dimiliki Gen Z dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

"Terjadi missmatch antara skillset yang dimiliki Gen Z dengan kebutuhan pasar kerja. Banyak lulusan SMK/SMA yang belum memiliki skill yang dibutuhkan industri," jelasnya.

Menyadari hal ini, pemerintah terus berupaya untuk mengatasi permasalahan pengangguran, khususnya di kalangan Gen Z. Salah satu solusinya adalah dengan membangun pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan kebutuhan pasar kerja.

"Pemerintah fokus pada pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kita harus tahu apa yang dibutuhkan industri saat ini agar bisa mempersiapkan skillset yang tepat bagi Gen Z," tegas Ida.

Upaya ini diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Perpres ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara skillset Gen Z dengan kebutuhan pasar kerja.

"Perpres 68 Tahun 2022 menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi missmatch dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan, serta menyelaraskannya dengan kebutuhan pasar kerja," jelas Ida.

Dengan solusi yang tepat dan berkelanjutan, diharapkan angka pengangguran di kalangan Gen Z dapat ditekan dan mereka dapat terserap ke dalam dunia kerja.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya