Advertorial

Atlet Muda DOD Kaltim Raih Prestasi Gemilang Meski Hadapi Keterbatasan Fasilitas

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 05 November 2024 08:11
Atlet Muda DOD Kaltim Raih Prestasi Gemilang Meski Hadapi Keterbatasan Fasilitas

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Sejak enam bulan terakhir, Desain Olahraga Daerah (DOD) Kalimantan Timur (Kaltim) telah membina 76 atlet muda berusia 15 tahun ke bawah dari tujuh cabang olahraga (cabor). Program ini mulai menunjukkan hasil menggembirakan, dengan beberapa atlet berhasil meraih prestasi di level regional maupun nasional.  

Salah satu cabor yang mencuri perhatian adalah balap sepeda, yang menunjukkan progres signifikan. Dalam ajang Open Tournament Punai MTB XCE, yang digelar pada 2 Oktober hingga 3 November 2024 di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), atlet-atlet muda DOD Kaltim sukses menyabet tiga medali: satu emas, satu perak, dan satu perunggu.  

- Medali emas diraih oleh Aimar Alqantani Bachdim di nomor Men Yunior MTB XCE putra.  
- Medali perak dipersembahkan oleh Salsa Aulia di nomor MTB XCE putri.  
- Medali perunggu diraih oleh Felicia Natasya di nomor MTB XCE putri.  

Namun, nasib kurang beruntung menimpa pembalap andalan DOD Kaltim, Ragil Putra, yang gagal mempertahankan gelarnya sebagai juara bertahan karena masalah rantai sepeda yang putus di tengah lomba.  

Pelatih tim balap sepeda DOD Kaltim, Dany, memuji keberanian dan kemampuan atlet binaannya, yang mampu bersaing dengan atlet yunior berpengalaman dari Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim dan peserta umum.  

“Meski event ini tidak diperuntukkan bagi atlet usia dini, para atlet DOD Kaltim tidak gentar dan mampu bersaing,” ujar Dany.  

Namun, ia menyoroti kendala sarana dan prasarana yang menjadi hambatan besar. Sebagian besar atlet DOD harus menggunakan sepeda pinjaman yang kondisinya sudah kurang layak. Hal ini menjadi salah satu penyebab gagalnya Ragil Putra menyelesaikan lomba.  

“Sepeda yang digunakan milik orang lain alias pinjam, dan itu sudah termakan usia. Terbukti, pembalap Ragil mengalami naas ketika sepeda pinjamannya rusak akibat rantai putus,” tambah Dany.  

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Pelaksana Sekretariat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim, Zairin Zain, menyatakan perlunya pembaruan sarana dan prasarana, terutama untuk cabor sepeda.  

“Idealnya, masing-masing atlet harus memiliki sepeda standar internasional. Ini akan membantu mereka berkompetisi lebih optimal dan meminimalkan kendala teknis,” ujar Zairin.  

DOD Kaltim diharapkan dapat terus meningkatkan pembinaan dan dukungan terhadap atlet muda, termasuk menyediakan fasilitas yang memadai, agar mereka dapat bersaing lebih kompetitif di ajang nasional maupun internasional. Dengan semangat juang tinggi dan perbaikan fasilitas, Kaltim memiliki peluang besar mencetak generasi atlet berbakat di masa depan.

Apresiasi DBON Kaltim

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat DBON Kaltim, Agus Hari Kesuma, menjelaskan bahwa negara-negara maju dalam bidang olahraga mencetak atlet muda melalui latihan keras sejak usia 6 tahun. Hasilnya baru terlihat 10 hingga 20 tahun ke depan.

DBON Kaltim berkomitmen untuk menemukan atlet berbakat usia dini dan membimbing mereka menuju kesuksesan. Dengan visi ini, mereka berharap bahwa pada tahun 2045, setidaknya ada beberapa atlet yang mampu meraih prestasi dan medali di Olimpiade. Langkah-langkah strategis seperti ini adalah langkah cerdas dalam menjadikan olahraga sebagai faktor penting dalam perkembangan daerah.

"Dengan adanya pembagian tugas antara DBON dan KONI Kaltim diharapkan prestasi atlet-atlet dapat terus ditingkatkan, terutama sejak dini," ucap Agus Hari Kesuma. 

[TOS | ADV DOD KALTIM]  



Berita Lainnya