Kaltim

Awal 2023, KPw Bank Indonesia Kaltim Sebut Inflasi Menurun Akibat Momentum Idulfitri

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 03 Mei 2023 15:41
Awal 2023, KPw Bank Indonesia Kaltim Sebut Inflasi Menurun Akibat Momentum Idulfitri
Kepala KPw Bank Indonesia Kaltim, Ricky Perdana Gozali. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim, Ricky Perdana Gozali mengungkapkan, inflasi pada awal 2023 menurun bersamaan dengan Idulfitri. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang meningkat. 

KPw Bank Indonesia Kaltim mengungkapkan, inflasi gabungan 2 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kaltim yakni Samarinda dan Balikpapan pada April 2023 lebih rendah dibanding periode yang lalu. 

"Hal ini tidak terlepas dari upaya TPID dalam melaksanakan program-program pengendalian inflasi melalui kerangka 4K. Yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif di Kaltim," ujar Ricky, Rabu (3/5/2023). 

Secara month-to-month, inflasi tercatat sebesar 0,42 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 0,59 persen. Dilanjutkan Ricky, mengacu pada kelompok pengeluaran, andil inflasi utama bersumber dari kelompok transportasi. 

"Sementara itu, inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau terpantau lebih rendah," sambungnya. 

Kemudian, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,59 persen alias memberikan andil sebesar 0,21 persen. Peningkatan inflasi tersebut bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara. 

"Itu terjadi karena tingginya permintaan tiket pesawat untuk arus mudik Idul Fitri. Awal April tadi, pelaksanaan mudik sudah mengalami pelonggaran dibanding tahun sebelumnya. Jadi mobilitas masyarakat meningkat," tambah Ricky. 

Kemudian, tekanan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada periode April 2023 tercatat melandai dibandingkan periode lalu. Inflasi kelompok ini tercatat sebesar 0,25 persen atau memberikan andil 0,07 persen terhadap inflasi gabungan 2 lota IHK di Kaltim. 

"Ini lebih rendah dibandingkan periode Maret 2023 yang mencapai 1,22 persen," bebernya. 

Pendorong terjadinya inflasi pada kelompok tersebut karena dipengaruhi oleh berlanjutnya kenaikan harga komoditas beras. Ini seiring dengan penyesuaian harga beras di tingkat nasional oleh pemerintah.

Selanjutnya, rokok kretek filter juga menjadi pendorong inflasi dikelompok ini disebabkan penyesuaian harga cukai rokok oleh pemerintah. Guna menjaga stabilitas inflasi di Kaltim, TPID se-Kaltim selalu berupaya untuk mengoptimalisasi program pengendalian inflasi. 

"Ini sebagai langkah untuk terus mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," ujarnya lagi.

TPID secara rutin melaksanakan sinergi secara aktif baik di tingkat provinsi serta kota dan kabupaten dalam melakukan berbagai upaya program pengendalian inflasi. Untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan, TPID Samarinda sempat melaksanakan program Gerakan Pangan Murah sebanyak 10 kali di beberapa kelurahan hingga Idul Fitri 1444 H. 

Kemudian, pelaksanaan operasi pasar melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dilakukan baik di Samarinda dan Balikpapan. Lebih lanjut untuk penguatan komunikasi, TPID Kaltim melaksanakan program Ulama Peduli Inflasi pada 28 Maret 2023 lalu di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya