Daerah
Banjir di Perpustakaan Kaltim, Ratusan Buku Bacaan Anak Terendam

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur menjadi salah satu kantor yang terdampak banjir Senin (12/5/25) kemarin di Samarinda. Walhasil, ada ratusan buku kategori bacaan anak ikut terendam akibat banjir tersebut.
"Iya terendam, untuk kategori buku bacaan anak," jelas Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Endang Effendi.
Endang tidak merinci berapa buku yang rusak akibat banjir. Namun dari video petugas perpustakaan yang mengecek kondisi setelah banjir, ada sekitar ratusan buku yang terendam.
"Besok baru akan kami hitung, berapa total yang rusak ataupun basah," tutur Endang.
Ia menyatakan prihatin melihat kondisi perpustakaan yang tergenang, padahal semangat masyarakat untuk mengakses layanan perpustakaan terbilang tinggi.
"Pelayanan seperti kondisi banjir pada hari kerja sebelum-sebelumnya, pengunjung itu tetap datang meskipun tahu kondisi banjir, mereka tetap datang," katanya.
Banjir yang terjadi kemarin sempat menggenangi area perpustakaan setinggi betis orang dewasa. Akibatnya, aliran listrik di area bawah terpaksa diputus.
Sementara itu, kondisi perpustakaan di lantai dua dan tiga gedung itu masih tetap aman dari banjir. Pihaknya berupaya mencari solusi jangka panjang terkait dengan masalah ini. Usulan bantuan rehabilitasi ringan telah diajukan pihaknya kepada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim.
"Hari ini tadi sudah ada pembersihan, besok kami akan cek terkait buku-buku yang terdampak," tuturnya.
[RWT]
Related Posts
- Tinjau Perumahan Haji Saleh, Wali Kota Samarinda Upayakan Pengerjaan Sodetan untuk Penanganan Banjir
- FUGO Hotel Beroperasi Normal Pasca Kebakaran di Area BIG Mall Samarinda
- Panen Raya dan Turunnya Harga BBM Dorong Deflasi Kalimantan Timur -0,35 Persen pada Mei 2025
- Sambut Positif Program Sekolah Rakyat, Komisi IV DPRD Optimis Samarinda Jadi Pelopor di Kaltim
- Soroti Implementasi UU Minerba, Abdul Rohim Sebut Pembagian Keuntungan Tak Sebanding dengan Dampak yang Timbul