Advertorial

Banjir GPA Mulai Surut, Tetap Tuntut Pengembang Buat Bozem

Arif — Kaltim Today 29 September 2023 08:21
Banjir GPA Mulai Surut, Tetap Tuntut Pengembang Buat Bozem
Warga GPA yang sempat menggelar aksi di depan Balaikota Balikpapan beberapa waktu lalu. (Arif/Kaltimtoday.co (

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Kondisi Perumahan Griya Permata Asri yang sempat terendam air limbah dan hujan sudah mulai surut. Banjirnya perumahan tersebut lantaran drainase tertutup oleh aktivitas pengupasan lahan perumahan Daun Village.

Kendati demikian Wakil Ketua II DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle menegaskan bahwa, DPRD Balikpapan selalu mendorong kebijakan bozem bagi kedua pengembang.

"Arahnya itu tanggung jawab mereka, bukan Pemkot Balikpapan. Dan kita ini selalu men-support itu. Makanya saya selalu menginformasikan ke teman-teman khususnya dari pemerintah untuk tidak mudah mengeluarkan izin, terutama pengembang perumahan," kata koordinator Komisi III ini.

Soal pengusutan izin yang dikatakannya apabila tidak dilakukan bozem bersama saat pertemuan di Kelurahan Gunung Bahagia beberapa waktu lalu itu harus ditindaklanjuti.

"Saya dari awal mengatakan ketika itu ada yang melanggar perjanjian kepada konsumen, ada celah itu maka selidiki lakukan sidak bersama. Kalau ada pelanggaran hukum di sana, penegak hukum harus masuk di dalamnya menyelidiki semuanya itu. Termasuk izin-izinnya," tegasnya.

Sebelumnya genangan banjir di Perumahan Griya Permata Asri (GPA) mulai menyusut setelah adanya mesin penyedot air dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan.

Operator Pompa Portabel Dinas PU Balikpapan, Bimo Prakas Adi mengaku mesin pompa ini diturunkan pada 22 Agustus 2023 lalu.

"Saya bawa pompa ke sini itu pada Jumat, sebelumnya saya mohon maaf kepada pihak berwenang yang menghubungi saya sekitar pukul 23.30 dini harinya. Kebetulan saya lagi nggak enak badan, jadi paginya saya bawa pompa air ke sini," ucapnya.

Ia mengatakan pembuangan genangan air ini dibuang di bozem Perumahan Daun Village dengan jarak 120 meter dan delapan tenaga yang terdiri dari satu operator, dua helper serta lima orang satgas.

"Alhamdulillah tidak ada kendala, pihak Daun Village sudah mengizinkan untuk dibuang di bozemnya. Hanya saja terkendala jumlah selang konektornya," katanya.

Salah satu warga terdampak, Heri Subagiyo berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan atas bantuan mesin penyedot airnya.

"Kami semua warga sangat berterima kasih pada pemerintah untuk menangani, meski sifatnya jangka pendek," tuturnya.

Dengan menyusutnya air tersebut, ia beserta warga yang terdampak dapat melakukan aktivitas bersih-bersih rumah dan diharapkan langkah selanjutnya adalah pembuangan air atau bozem bersama itu.

"Alhamdulillah dinas sudah ada datang, pengembang juga sudah datang untuk penanganan jangka panjangnya. Kita harapkan secepatnya ada drainase agar air di lingkungan kami ini mengering permanen dan kami bisa hidup nyaman seperti sediakala," harapannya.

Namun, diakuinya, dampak dari rendaman banjir selama tiga bulan ini menyebabkan kerugian material maupun psikologi.

"Kerugian pasti ada, cuma kami belum bisa merincikan nominalnya berapa. Begitu juga dengan psikis kami, pasti ada," katanya. 

[RWT | ADV DPRD BALIKPAPAN]



Berita Lainnya