Bontang
Bapelitbang Bontang Buat InovasI Digitasi

Kaltimtoday.co, Bontang – Rendahnya capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bontang periode 2016-2021 membuat salah satu pegawai di Bapelitbang melakukan inovasi atau aksi perubahan (akper). Capaian yang rendah tersebut diakibatkan oleh perencanaan pembangunan yang bersifat sektoral dan belum terintegrasi.
Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bapelitbang Bontang, Noni Agetha mengatakan, perlu untuk menyusun perencanaan dengan pendekatan integratif dan spasial lintas sektor yang dapat melihat permasalahan pembangunan secara utuh berbasis lokasi, sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan APBD Bontang.
“Inovasi DIGITASI ini merupakan kombinasi dari akademi geospasial yakni peningkatan SDM ASN yang berfokus pada project output informasi geospasial, klinik geospasial, pengelolaan jaringan, informasi geospasial, serta perencanaan integratif lintas sektor berbasis spesial,” terang Noni.
DIGITASI merupakan inovasi yang sangat unik, dijelaskan Noni, dalam inovasi tersebut ada Akademi Geospasial yang menerapkan pola pembelajaran baru dalam metode pelatihan geospasial.
“Inovasi ini mengadopsi diklat kepemimpinan (PKP/PKN/PKN) dalam hal peserta diwajibkan menghasilkan sebuah project dalam rentang waktu tertentu, namun sepengetahuan reformer, inovasi ini relative baru dan belum terdapat akademi geospasial yang mengkombinasikan pelatihan teknis berbasis kurikulum dan project, one map policy untuk program unggulan terintegrasi, dan klinik geospasial sekaligus dalam sebuah inovasi di lingkungan pemerintahan daerah,” bebernya.
Aksi perubahan DIGITASI ini pun, sebagai salah satu proses pelaksanaan mendukung misi kesatu Wali Kota Bontang, yaitu Bontang yang Harmoni melalui pemantapan sinergi dan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pembangunan.
Sedangkan output DIGITASI mendukung misi kedua Kota Bontang yang Berkelanjutan, yang layak huni, cerdas dan berwawasan lingkungan melalui pemantapan ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur serta pelestarian lingkungan hidup, dan misi Ketiga Kota Bontang yang Berdaya Saing dan Sejahtera melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Adapun bentuk layanan DIGITASI, dirincikan Noni yakni Akademi Geospasial, Pusat Data dan Informasi Geospasial, Pengelolaan Perencanaan Integratif Berbasis Spasial, dan Klinik Geospasial Kota Bontang.
Keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan secara keseluruhan ini, kata Noni, akan berdampak pada peningkatan kinerja pembangunan daerah dan secara langsung akan berdampak pula pada kinerja Bapelitbang.
“Diharapakan dapat memberikan impact dan manfaat yang besar pada proses perencanaan dan penganggaran di Kota Bontang,” pungkasnya.
[RIR | NON | ADV DISKOMINFO BONTANG]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Antisipasi Tragedi di Kukar, DPRD Kaltim Desak Pertanggungjawaban Perusahaan atas Insiden Tabrakan Jembatan Mahakam
- 100 Hari Kerja, Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Mulai Sinkronisasi Program Gratispol
- Bupati Kukar Resmikan Lorong Pasar Ramadan, Kawasan Masjid Agung SAMS Jadi Pusat Kuliner
- DPPKBP3A Bakal Bantu Dampingi Pemulihan Piskologis Korban Pemeran Video Syur yang Sempat Hebohkan Warga Berau
- Abdul Rohim Desak Pemkot Percepat Pembayaran Upah Pekerja Teras Samarinda