Kukar

Berawal Dari Keluhan Warga Isoman, Lurah Sangasanga Dalam Inisiatif Dirikan Dapur Umum

Kaltim Today
24 Juli 2021 08:28
Berawal Dari Keluhan Warga Isoman, Lurah Sangasanga Dalam Inisiatif Dirikan Dapur Umum
Dapur umum Isoman di RT 18 Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Warga yang terpapar Covid-19 yang menjalani perawatan isolasi mandiri (isoman) susah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dikarenakan aktivitas terbatas dan tak bisa kemana-mana, sehingga berdampak pada perekonomian.

Salah satu dampak yang dirasakan betul berada di Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga, Kukar. Setidaknya jumlah warga yang menjalani Isoman mencapai sekitar 200 orang, namun hingga kini terus berkurang.

Mengatasi beragam keluhan tersebut, Lurah bersama masyarakat kompak mendirikan dapur umum untuk pasien isoman. Berlokasi di RT 18 Kelurahan Sangasanga Dalam. Bekas kantor camat yang saat ini menjadi posko pemadam kebakaran diubah menjadi dapur umum.

Salah satu yang berperan penting yakni Lurah Sangasanga Dalam, Mulyadi. Lantaran dirinya sering menerima laporan warganya yang isoman kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dari kondisi itu, saya berkoordinasi sejumlah pihak agar bersama-sama mendirikan dapur umum khusus pasien isoman," tutur Mulyadi.

Dia menambahkan, awal pendiriannya merupakan murni inisiatif masyarakat yang secara sukarela memberikan sumbangan sesuai kemampuan. Modalnya hanya Rp 1 juta.

Warga mengirimkan makanan dari dapur umum untuk mereka yang menjalani isolasi mandiri di RT 18 Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga. (Istimewa)
Warga mengirimkan makanan dari dapur umum untuk mereka yang menjalani isolasi mandiri di RT 18 Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga. (Istimewa)

Sedangkan peralatan memasak pinjam posko pemadam kebakaran Sangasanga Dalam. Supaya cepat terealisasi dan diketahui masyarakat banyak, spanduk dapur umum isoman dipasang dini hari.

Kendati, pihaknya tidak memikirkan adanya bantuan besar datang dari sejumlah pihak. Karena yang dia pikirkan harus ada dulu dapurnya serta memenuhi kekurangan secara perlahan-lahan.

"Sekarang banyak masyarakat mulai berdatangan memberikan sumbangan dengan jenis makanan sesuai anjuran medis di puskesmas. Bahkan para pedagang sayur dan lauk sering berikan diskon sebagai bentuk kontribusi mereka," jelasnya.

Tak sekadar memberikan sumbangan, tak sedikit masyarakat turut menyumbangkan tenaganya untuk masak makanan yang diperlukan. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, dibuatkan jadwal sedemikian rupa serta melibatkan unsur dari pramuka, karang taruna, LPM, dan RT.

Mulyadi menuturkan, manfaat adanya dapur umum tak hanya dirasakan warga Sangasanga Dalam. Melainkan para pasien isoman dari kelurahan lain. Apalagi bantuan pihak swasta mulai berdatangan.

"Keinginan masyarakat saling membantu sangat tinggi, bahkan mereka selalu menanyakan apa lagi yang diperlukan. Gotong royong seperti ini sangat bermanfaat sekali membantu sesama," pungkasnya.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya