Teknologi
Blood Moon 7 September 2025, Gerhana Bulan Total Langka Terlama Sejak 2022, Bisa Dinikmati 71% Penduduk Dunia

Kaltimtoday.co - Fenomena langka blood moon atau gerhana bulan total akan menghiasi langit pada Minggu, 7 September 2025. Peristiwa astronomi ini disebut-sebut sebagai gerhana bulan total terpanjang sejak 2022 dan diperkirakan dapat disaksikan oleh lebih dari 5,8 miliar orang di seluruh dunia.
Menurut Discover Magazine, sekitar 71 persen populasi global berkesempatan menyaksikan gerhana bulan merah kali ini. Wilayah yang bisa menikmati fenomena ini mencakup Australia, Asia, Afrika, hingga sebagian Eropa. Sementara itu, masyarakat di Amerika Utara baru dapat melihat gerhana serupa pada Maret 2026.
Gerhana bulan total ini akan berlangsung selama 5 jam 27 menit, dimulai sekitar pukul 10.28 WIB. Bagi masyarakat yang tidak bisa mengamatinya secara langsung, fenomena langka ini dapat disaksikan melalui siaran live streaming dari Time and Date serta The Virtual Telescope Project.
Istilah blood moon merujuk pada warna kemerahan Bulan saat gerhana bulan total terjadi. Fenomena ini berlangsung ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya Matahari terhalang dan hanya pantulan cahaya merah-oranye yang mencapai permukaan Bulan.
Warna merah tersebut muncul akibat hamburan cahaya oleh atmosfer Bumi. Cahaya biru dengan panjang gelombang pendek lebih dulu tersebar, sedangkan cahaya merah-oranye dengan gelombang lebih panjang menembus atmosfer dan memberikan tampilan khas pada Bulan.
Berbeda dengan gerhana matahari total yang hanya terlihat di jalur tertentu, gerhana bulan total dapat diamati dari wilayah mana pun yang sedang malam hari. Pengamat tidak memerlukan teleskop atau kacamata khusus, sehingga siapa pun bisa menikmati fenomena langka ini dengan mata telanjang.
[RWT]