Kutim
Bupati Kutim Ardiansyah Ajak Masyarakat Bersatu

Kaltimtoday.co, Sangatta - Negeri ini telah mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan, kurun waktu 350 tahun. Selama itu rakyat terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba. Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas persaudaraan, sebangsa dan setanah air, menjadi pelajaran berharga. Ibarat Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan.
“Kami sadar bahwa ada perbedaan, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh SARA (Suku Agama, Ras dan Antar golongan). Semangat gotong royong dan persatuan harus terus digelorakan,” ungkap Bupati Kutai Timur, Ardiansyah dalam rangka mengenang Hari Pahlawan Nasional.
“Jadikan perbedaan untuk memperkuat kita, Bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar slogan Bhineka Tunggal Ika’, berbeda-beda namun tetap satu jua,” ujarnya.
Dalam amanat Mensos RI, Ardiansyah menyampaikan, Indonesia harus membuktikan pada Dunia bahwa Bangsa ini tidak lemah. Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November ini sebagai pengingat betapa gigihnya perjuangan para pahlawan.
“Para Pahlawan kita dengan gagah berani melawan bombardir kapal perang dan pesawat tempur dan senjata canggih lainnya, bermodalkan bambu runcing dan berbalut semboyan Merdeka atau Mati,” katanya.
Semangat pantang menyerah ini, kata Ardiansyah, harus diresapi dan jadi inspirasi untuk menghadapi tantangan serta ‘mengalahkan’ musuh bersama yaitu kemiskinan dan kebodohan.
“Kita mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis,” ujarnya.
“Tantangan terbesar yang dihadapi yakni dibutuhkannya kerja keras secara berkelanjutan dengan didukung inovasi dan daya kreativitas yang tinggi, serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” sebutnya
Orang nomor satu Kutim itu pun mengajak agar momentum peringatan HPN 2021 dijadikan sebagai langkah inovasi dan daya kreasi.
“Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, dan bahkan bisa menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya,” tutupnya.
[EL | NON | ADV DISKOMINFO KUTIM]
Related Posts
- Sengketa Belum Usai, Kutim Tetapkan Sidrap Jadi Desa Persiapan, Agus Haris: Belajar Aturan Dulu
- Kisah Jahira Penyuluh Pertanian Tangguh di Kutim, Semangat dan Dedikasi Membangun Pertanian dari Desa
- Warga Sangatta Menang Sengketa Informasi, Dokumen RIPPM dan RKAB PT KPC Dinyatakan Terbuka
- Peringati Hari Bumi dan Hari Kartini, PT Indexim Coalindo dan Pegiat Perempuan se-Kaliorang Tanam Pohon Bersama
- PT Indexim Coalindo Bantu Siswa Hadapi SNPMB Melalui Bimbingan Belajar Intensif