Daerah
Dermaga Bersejarah Harapan Baru Bakal Disulap Jadi Ikon Transportasi Sungai Modern, Pembangunan Dimulai 2026

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dermaga Harapan Baru di kawasan Samarinda Seberang Jalan Cipto Mangun Kusumo bersiap memasuki babak baru. Setelah puluhan tahun menjadi saksi sejarah transportasi air Kota Tepian, dermaga yang dulu dikenal sebagai Pelabuhan eks Ferry itu akan direvitalisasi menjadi fasilitas penyeberangan modern.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menargetkan pembangunan dimulai pada 2026, menjadikannya tak hanya sekadar sarana transportasi, tetapi juga sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang potensial.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menuturkan bahwa Dermaga Harapan Baru memiliki nilai historis yang tak tergantikan. Sebelum Jembatan Mahakam berdiri, pelabuhan ini menjadi jalur utama penghubung Samarinda Kota dan Samarinda Seberang.
“Sekarang, dermaga tersebut masih digunakan sebagai lokasi transit kapal taksi air (tugboat) dan ponton yang menunggu giliran lewat Jembatan Mahakam. Namun kondisinya saat ini sudah tidak representatif, sehingga perlu dilakukan pembangunan ulang,” jelasnya saat ditemui di Balai Kota belum lama ini.
Manalu mengungkapkan, Detail Engineering Design (DED) pembangunan dermaga sejatinya telah rampung sejak 2023. Namun, pihaknya meminta konsultan melakukan peninjauan ulang agar rencana pembangunan lebih sesuai dengan kebutuhan teknis dan efisiensi anggaran.
“DED-nya sudah ada sejak 2023, tapi kami minta konsultan untuk melakukan review ulang. Rencana eksekusi pembangunan akan dimulai pada 2026 dengan estimasi anggaran sekitar Rp30 miliar,” ungkapnya.
Aspek keamanan dan kenyamanan menjadi perhatian utama dalam perencanaan terbaru. Salah satunya menyangkut posisi bollard (pengikat ponton) dan fender (penahan benturan kapal).
“Kami ingin agar posisi bollard ditempatkan di atas catwalk atau jetty, bukan disatukan dengan fender. Kalau digabung, kekuatan akan terfokus hanya pada fender dan itu berisiko,” paparnya.
Lebar catwalk juga tengah dihitung ulang, apakah cukup dua meter atau perlu diperlebar menjadi tiga meter untuk menahan beban yang lebih besar.
Revitalisasi ini diharapkan tidak hanya menjaga nilai sejarah dermaga, tetapi juga menghidupkan kembali transportasi sungai sebagai salah satu urat nadi perekonomian Samarinda.
“Harapan kita, selain menjaga nilai historis, dermaga ini bisa menjadi salah satu pintu masuk pendapatan bagi daerah. Samarinda memang butuh fasilitas transportasi sungai yang lebih modern dan layak,” pungkas Manalu.
[NKH | RWT]
Related Posts
- DPRD Kaltim Janji Kawal Keresahan Atlet dan Masyarakat Soal Retribusi GOR Kadrie Oening
- Polresta Samarinda Dalami Kasus Sabu 44 Kg, Personel Diterjunkan ke Parepare
- Orangtua Siswa Keluhkan Sistem Satu Arah Jalan Abul Hasan, Minta Pemerintah Tinjau Ulang
- PDIP Kukar Gelar Training of Trainer, Kader Dibekali Ilmu Kepartaian
- Malaysia Siapkan Larangan Nasional Vape Mulai 2026