Balikpapan

Didorong Kenaikan Harga Bawang Merah dan Cabai, Inflasi di Balikpapan Capai 0,73 Persen

Kaltim Today
02 Agustus 2022 20:21
Didorong Kenaikan Harga Bawang Merah dan Cabai, Inflasi di Balikpapan Capai 0,73 Persen
Inflasi di Balikpapan pada Juli didorong oleh kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. (Dok. Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Pada Juli, inflasi di Balikpapan sebesar 0,73 persen (month-to-month/mtm). Angka tersebut, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar 0,53 persen (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan R. Bambang Setyo Pambudi menjelaskan, sementara secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Balikpapan, tercatat sebesar 5,73 persen (Year-on-year/YoY) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 4,94 persen (YoY) dan Kalimantan Timur (Kaltim) 5,05 persen (YoY).

Inflasi tahunan Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi 2022 di mana sebesar 3,0 persen ± 1. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil 0,21 persen (mtm).

Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit. Di mana, akibat faktor cuaca yang tidak menentu di wilayah sentra produksi, sehingga menyebabkan gagal panen dan terganggunya jumlah pasokan.

Selain itu, inflasi juga didorong oleh kelompok transportasi dengan andil 0,22 persen (mtm), seiring dengan kebijakan fuel surcharge dan adanya penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) di tengah tingginya permintaan pada masa libur sekolah.

Inflasi juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya yang didorong oleh naiknya harga pasir dan kayu balokan seiring peningkatan permintaan masyarakat.

Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami deflasi antara lain daging ayam ras, kangkung, minyak goreng, kacang panjang, dan sawi hijau di tengah pasokan yang masih memadai.

Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, di antaranya kenaikan tarif angkutan udara yang disebabkan kenaikan airport tax per 1 Agustus 2022.

Lalu potensi tingginya curah hujan di wilayah sentra produksi yang merupakan pemasok kebutuhan komoditas hortikultura Balikpapan, serta potensi kelangkaan gas LPG bersubsidi.

Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.

“Selain itu himbauan belanja bijak kepada masyarakat senantiasa disampaikan sebagai bagian dari komunikasi yang efektif,” ujarmya.

Hal itu merupakan perwujudan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan penguatan koordinasi dengan kebijakan Pemerintah Daerah guna menjaga inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0%±1%.

[SR | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya