Advertorial

Inflasi Mei 2025 Terkendali, Kaltim Perkuat Stabilitas Harga Bahan Pokok

Kaltim Today
04 Juni 2025 14:13
Inflasi Mei 2025 Terkendali, Kaltim Perkuat Stabilitas Harga Bahan Pokok
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah pusat memastikan bahwa inflasi nasional pada Mei 2025 masih dalam level aman. Berdasarkan data yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), tingkat inflasi tahunan tercatat sebesar 1,60 persen, sementara inflasi tahun kalender dari Desember 2024 ke Mei 2025 berada di angka 1,19 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa faktor utama pemicu inflasi berasal dari kelompok makanan dan minuman, seperti beras dan tomat, serta dari kelompok non-pangan, seperti emas perhiasan. Oleh karena itu, stabilisasi harga menjadi perhatian utama pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

“Langkah penting yang perlu dilakukan adalah memperkuat pengawasan distribusi dan memastikan ketersediaan stok bahan pokok di pasar agar tidak terjadi lonjakan harga,” ujar Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi, dalam rapat koordinasi virtual, Rabu (4/6/2025).

Kondisi inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) justru menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan nasional. Menurut Kabid Perdagangan Disperindagkop Kaltim, Ali Wardana, inflasi tahunan (year-on-year) di Kaltim tercatat sebesar 1,03 persen, sedangkan inflasi year-to-date mencapai 1,30 persen.

“Secara umum, harga kebutuhan pokok di Kaltim cukup stabil. Bahkan sebagian besar komoditas menunjukkan penurunan harga. Namun, kami mencatat adanya kecenderungan kenaikan pada harga gula. Distribusi beras juga masih perlu ditingkatkan,” jelas Ali usai mengikuti rapat koordinasi di Ruang Heart of Borneo, Kantor Gubernur Kaltim.

Sebagai langkah konkret dalam mengendalikan harga pangan, pemerintah pusat akan mengoptimalkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Program ini dirancang untuk menurunkan harga beras di tingkat konsumen, tanpa mengurangi nilai jual yang diterima petani.

Ali menambahkan bahwa penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan akan dilakukan pada bulan Juni dan Juli, dengan menyesuaikan kebutuhan setiap daerah. Harapannya, kebijakan ini dapat menjaga keseimbangan harga sekaligus mendukung daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, turut menyampaikan sejumlah program prioritas nasional yang sejalan dengan upaya penguatan ketahanan ekonomi masyarakat. Di antaranya adalah:

  1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  2. Pembangunan 3 juta rumah
  3. Program Koperasi Merah Putih
  4. Pemeriksaan Kesehatan Gratis
  5. Sekolah Rakyat
  6. Pendirian SMA Unggul Garuda

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya