Samarinda
Dikepung Kabutan Asap, DPRD Samarinda Mengimbau Gunakan Masker
Kaltimtoday.co, Samarinda - Eko Elyasmoko, Anggota DPRD Samarinda Periode 2019-2024, turut prihatin dengan maraknya pembakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau ini. Diketahui asap yang mengepung Samarinda, selain disebabkan karhutla di Kaltim juga dipicu asap kiriman dari Kalteng dan Kalbar. Dia mengimbau, kepada masyarakat agar melakukan aktivitas di luar rumah dengan menggunakan masker.
Politisi Demokrat, Eko Elyasmoko menyebutkan, pulau Kalimantan ini rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan, pasalnya di musim kemarau ini titik-titik panas berpotensi menyebabkan kebakaran.
"Masalah asap itu terjadi sebab adanya kebakaran hutan, dan asapnya merupakan kiriman dari provinsi maupun kabupaten kota lain, sehingga menganggu aktivitas masyarakat. Di musim kemarau ini rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan, mungkin di titik-titik tertentu yang berpotensi kebakaran perlu dicegah," ungkap Eko Elyasmoko di ruang komisi III, Gedung DPRD Samarinda, Senin ( 16/09/2019).
Dia mengatakan, akibat terjadi karhutla ini tentu mempunyai dampak yang sangat besar bagi masyarakat yang hendak melakukan aktivitas.
"Saya itu sangat prihatin dengan adanya kebakaran ini, tentu akan merugikan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas, misalnya hendak bekerja namun takut keluar rumah. Di bandara APT. Pranoto Sungai Siring pun kena dampaknya. Disebabkan jarak pandang berkurang, sehingga beberapa maskapai membatalkan penerbangannya, hal ini sangat merugikan," ujar Eko
Sementara itu, Eko Elyasmoko mengatakan, bagi masyarakat yang melakukan aktivitas berkebun maupun perusahan-perusahan saling menjaga agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi.
"Perlu menjaga bersama dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan terutama bagi masyarakat yang berkebun, jangan membakar lahan secara sembarangan kemudian ditingalkan, kemudian perusahan-perusahan kayu dan lainnya tetap menjaga dan melestarikan lingkungan ini agar tidak terjadinya kebakaran," tandas Eko Elyasmoko.
"Tentu jika ada yang membakar hutan dengan sengaja perlu ditindak tegas, sehingga akan menimbulkan efek jera atas perbuatannya tersebut, satu orang berbuat namun dampaknya sangat luas," tambahnya.
Dia juga menyampaikan, terjadinya kebakaran ini sangat berdampak pada aspek kesehatan dan rentan terjadi kepada masyarakat.
"Ketika terjadinya kebakaran ini, yang sangat disayangkan adalah aspek kesehatan masyarkat semakin berkurang, lantaran asupan oksigen tidak sehat, dan bisa menyebabkan terjadinya penyakit asma dan batuk-batuk," ungkas Eko Elyasmoko.
Dia berharap, agar pemerintah dan instansi terkait terus memantau hutan agar tidak terjadi kebakaran , khususnya Samarinda yang merupakan tanggung jawab bersama.
"Pemerintah dan instansi terkait tentu terus memantau keadaan hutan di Samarinda ini, saling bersinergi antara dinas terkait, baik BNPB, DLH dan pihak lain tentu kami sebagai masyarakat pun sadar bahwa kebakaran hutan itu perlu dicegah dan dijaga sebagai tanggung jawab bersama," harap Eko Elyasmoko.
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati saat berkendara. Hendak melakukan aktivitas di luar rumah maka gunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari diri dari penyakit-penyakit yang tidak kita inginkan," imbuhnya.
[SDH | RWT | ADV]