Advertorial

Dugaan Praktik Pungli di Kampung Gunung Sari Berau, Hambat Aktivitas Bongkar Muat Cangkang Sawit

Kaltim Today
05 Mei 2025 20:09
Dugaan Praktik Pungli di Kampung Gunung Sari Berau, Hambat Aktivitas Bongkar Muat Cangkang Sawit
Potret puluhan unit truk yang tertahan akibat tidak bisa muat cangkang kelapa sawit. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Oknum pejabat kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap aktivitas pengangkutan cangkang sawit di pabrik mini milik PT. Brau Agro Asia (BAA) praktik tersebut disinyalir berlangsung sejak tahun 2022.

Dugaan tersebut mencuat, setelah beredar informasi jika, puluhan unit truk tertahan berjam-jam sebelum pihak pembeli cangkang melakukan pembayaran royalti ke pejabat Kampung Gunung Sari. Padahal semestinya, dari salah satu sumber yang diterima, bagi hasil pabrik menjadi kewenangan perusahaan kepada kampung.

"Info dari security di-stop pemuatan cangkang sama orang kampung (Gunung Sari) karena infonya setiap loading cangkang wajib bayar uang royalti," demikian ujar sopir yang enggan disebutkan namanya, saat dijumpai di pintu masuk Pabrik Mini Kelapa Sawit (PMKS) PT. BAA, Senin (5/5/2025).

Sehingganya, menurut informasi sejumlah sopir kendala tersebut, harus mereka terima hampir setiap hari saat hendak melakukan loading cangkang sawit. Sehingga, truck yang seharusnya bisa melakukan kembali aktivitas di tempat lain menjadi terkendala dan nyaris merugi.

"Kita hampir tiap hari loh begini pak, mau datang lebih awal kaya malam hari atau datang pagi sama saja pasti pemuatan kita terhambat, aktivitas bongkar muat kita jadi tidak maksimal, silahkan tanya sopir-sopir lain pasti tetap sama keluhan mereka," jelasnya.

"Selalunya kami semua masih antre di pabrik, belum diisikan (cangkang sawit) sebelum ada izin orang kampung kalau bisa lewat," tambah sopir lain.

Ditanya mengenai praktik ini, pihak pabrik yang dihubungi melalui pesan singkat berdalih, tidak mengetahui info tersebut.

"Saya tidak tahu info," balas singkat, Humas PT BAA, Yustinus.

Senada dengan pihak pabrik, Camat Segah, Noor Alam yang juga dikonfirmasi terkait hal ini memilih tidak ingin berkomentar. Namun yang pasti praktik ini ditengarai dalang di baliknya adalah Kepala Kampung berinisial J, yang sebagaimana praktik di lapangan mengatasnamakan Karang Taruna setempat.

[MGN | RWT]



Berita Lainnya