Samarinda
Dukung Peningkatan SDM Jelang Pemindahan IKN, Perwakilan Australia Buka Program Beasiswa Jurnalis Samarinda
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menyambut baik pemindahan ibu kota negara (IKN) yang semula dari DKI Jakarta bergeser ke Benua Etam - sebutan lain Kalimantan Timur (Kaltim), haruslah dilakukan secara maksimal. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pasalnya wajib dilakukan. Bahkan untuk pewartanya. Hal ini diwujudkan dalam hubungan kerjasama antar pemerintah Australia dan Indonesia. Bentuknya ialah beasiswa antar pemerintah negara. Kemudian berdiskusi mengenai persoalan ekonomi, politik dan pemerintahan.
Mengingat posisi saat ini, Samarinda bakal jadi ibu kota penyangga IKN yang baru. Hal ini disampaikan Jenderal Australia di Makassar, Richard Matthew pada Senin (14/10/2019) sore kemarin, saat melakukan konsul bersama 10 pewarta di Kota Tepian.
Tidak hanya di Indonesia, Matthew juga bercerita mengenai beasiswa dari Pemerintah Australia terhadap sejumlah negara lainnya, yakni Australia Awards Scholarships. Adapula beasiswa studi singkat untuk para jurnalis. Bila tetarik tentu harus berbenah bahasa. Sebab salah satu syarat untuk turut dalam beasiswa itu adalah mampu berbahasa Inggris baik dengan skor minimal 525 untuk TOEFL ITP, kemudian 5,5 untuk IELTS atau TOEFL iBT dengan nilai 6,9. Ambang batas IPK ialah 2,9 (skala maksimal 4).
"Mereka yang berkuliah di sana (Australia) kebanyakan mengejar gelar master dan doktor," ucapnya.
Dia menambahkan, khusus wartawan peluangnya besar sebab Pemerintah Australia juga melakukan hal yang sama, mengirimkan sejumlah wartawan daerah untuk belajar di daerah selain Jakarta, yakni Makassar. Jadi tak harus kota besar. Dengan demikian, wartawan daerah yang ingin belajar ke Australia juga punya peluang besar.
"Tiap tahun buka (beasiswa). Nanti jika tertarik bisa buka laman australiaawardsindonesia.org," imbuhnya.
Lebih jauh diceritakannya, Negeri Kangguru tempat asalnya juga pernah melewati massa seperti Indonesia, di mana ibu kota pemerintahannya bergeser ke wilayah lain. Mulanya, pemindahan ibu kota Australia yang sekarang Canberra berpindah dari Melbourne membutuhkan waktu belasan tahun.
Dari informasi dihimpun, pemindahan IKN Australia itu untuk menengahi dua kota besar Negara Kangguru, yakni Sydney dan Melbourne sehingga kota dipilih ialah Canberra pada 1908. Sebelum pindah, pada 1927, pemerintah Australia juga melakukan sayembara dengan skala internasional pada April 1911. Pesertanya berasal dari berbagai benua seperti Amerika, Eropa dan Australia sendiri.
"Yang menang kompetisi desain saat itu adalah Walter Burley Griffin. Dia adalah arsitek muda dari Amerika Serikat," terangnya.
Saat itu kondisi Canberra sama seperti Sepaku yang saat ini hendak di jadikan kawasan IKN. Dan menurutnya pemindahan ibu kota itu harus dipikirkan matang-matang. Walau demikian, Matthew enggan berkomentar mengenai lama atau sebentarnya proses pemindahan IKN Indonesia.
"Zaman sudah berubah, banyak perusahaan dan pemerintah mendukung pemindahan itu. Di sisi lain SDM juga harus ditingkatkan," pungkasnya.
[JRO | RWT]