Daerah

Efisiensi Anggaran MBG, BGN Sebut Pemberian Susu Tidak Harus Menjadi Syarat Utama Kebutuhan Gizi

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 11 Februari 2025 16:48
Efisiensi Anggaran MBG, BGN Sebut Pemberian Susu Tidak Harus Menjadi Syarat Utama Kebutuhan Gizi
Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan dan Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik. (Jen/Kaltimtdoay.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penjelasan terkait pemberian susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak bersifat wajib. Hal ini disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan dan anggaran yang telah ditetapkan.

Dalam program MBG ini, setiap anak mendapatkan alokasi dana Rp10.000 untuk bahan pangan. Jika memungkinkan, susu bisa dimasukkan dalam menu, tetapi bukan sebagai syarat utama.

"Pada dasarnya susu itu tidak mandatori, tidak wajib. Tetapi kalau bisa diatur dalam budget Rp10.000 dan tersedia secara lokal, itu bisa digunakan," ujar Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan.

BGN sendiri memberikan fleksibilitas bagi pengelola satuan pelayanan untuk mengatur menu makanan. Jika harga susu terlalu tinggi, maka bisa digantikan dengan sumber protein lain seperti telur.

Selain itu, program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang dengan biaya yang efisien.

"Kalau didatangkan dari luar, cost-nya akan tinggi. Jadi harus disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing," tambahnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik juga ikut menanggapi bahwa kebijakan ini tentunya tetap memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak.

"Yang penting anak-anak mendapat gizi yang cukup. Kalau tidak ada susu, bisa diganti dengan yang lain," kata Akmal.

Menurut Akmal, program ini juga bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan produksi susu lokal. Jika ada peternak yang mampu memasok dengan harga terjangkau, maka bisa dijadikan alternatif.

Namun, prioritas utama tetap pada penyediaan makanan utama yang bernutrisi dan sesuai dengan anggaran yang ada.

Dengan kebijakan ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis bisa berjalan lebih fleksibel tanpa membebani anggaran.

"Kita harus bijak dalam mengelola anggaran agar program ini bisa berjalan efektif," tutup Akmal Malik.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya