Nasional

Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Jepang, BMKG Pastikan Tidak Ada Ancaman Tsunami ke Indonesia

Network — Kaltim Today 10 November 2025 04:57
Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Jepang, BMKG Pastikan Tidak Ada Ancaman Tsunami ke Indonesia
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,8 mengguncang wilayah pesisir timur Pulau Honshu, Jepang, pada Minggu (9/11/2025) pukul 15.03 WIB. Menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di koordinat 39,396° Lintang Utara dan 143,411° Bujur Timur, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa tersebut tergolong gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas zona subduksi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Mekanisme pergerakannya menunjukkan pola naik (thrust fault) yang umum terjadi di kawasan tektonik aktif seperti Jepang bagian timur.

“Gempa ini merupakan bagian dari aktivitas subduksi di pertemuan Lempeng Pasifik dan Amerika Utara yang sering memicu guncangan kuat di wilayah Honshu. Berdasarkan hasil analisis kami, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia,” ujar Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

Meski tidak berdampak langsung ke Indonesia, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah mempercayai informasi hoaks mengenai potensi tsunami. BMKG disebut terus melakukan pemantauan aktivitas seismik di Samudra Pasifik untuk mendeteksi kemungkinan perubahan kondisi geologi.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa di Jepang. Japan Meteorological Agency (JMA) masih melakukan penilaian cepat di sejumlah kota pesisir timur Honshu yang merasakan guncangan paling kuat.

BMKG melaporkan, hingga pukul 15.50 WIB tercatat tiga kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,9 dan terkecil M 5,5. Aktivitas tersebut merupakan penyesuaian energi di zona subduksi pasca-gempa utama.

Dalam pernyataannya, BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu merujuk pada sumber informasi resmi, di antaranya:

  1. Akun media sosial terverifikasi @infoBMKG (Instagram & X/Twitter)
  2. Situs web resmi www.bmkg.go.id dan inatews.bmkg.go.id
  3. Kanal Telegram InaTEWS_BMKG
  4. Aplikasi Info BMKG dan WRS-BMKG di perangkat iOS maupun Android

“Pemantauan akan terus dilakukan secara intensif. BMKG akan segera memperbarui informasi apabila terdapat perkembangan baru terkait dampak maupun aktivitas gempa susulan,” tutup Daryono.

[RWT] 



Berita Lainnya