Advertorial
Harga TBS Sawit Kaltim Masih Turun di Periode 1-15 Mei 2024

Kaltimtoday.co, Samarinda - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan pada periode 1-15 Mei 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor internal, termasuk turunnya harga minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (kernel) di level global.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menjelaskan bahwa penurunan harga CPO dan kernel berdampak langsung pada harga TBS di tingkat petani.
"CPO tertimbang dikenakan Rp 11.987,82 dan harga kernel (inti sawit) rerata tertimbang yang sama sebesar Rp 6.489,63 dengan indeks K sebesar 88,29 persen," terangnya dalam keterangan resminya, Kamis (16/5/24).
Berikut rincian harga TBS bagi pekebun yang telah bermitra dengan pabrik sawit periode 1-15 Mei:
- Umur 3 tahun: Rp 2.291,98 per kg
- Umur 4 tahun: Rp 2.447,69 per kg
- Umur 5 tahun: Rp 2.459,46 per kg
- Umur 6 tahun: Rp 2.485,21 per kg
- Umur 7 tahun: Rp 2.499,72 per kg
- Umur 8 tahun: Rp 2.518,86 per kg
- Umur 9 tahun: Rp 2.569,48 per kg
- Umur 10 tahun: Rp 2.599,86 per kg
Daftar harga TBS di atas merupakan standar harga bagi petani yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma.
Ence menghimbau para pekebun sawit untuk selalu menjaga kualitas panen dan meningkatkan produktivitas kebun agar dapat memaksimalkan pendapatan mereka. Ia juga mendorong petani untuk bergabung dengan kelompok tani atau koperasi agar mendapatkan akses yang lebih baik terhadap informasi pasar dan harga TBS.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kajati Kaltim Siap Bantu Pemprov Tingkatkan PAD, Bakal Kejar Pajak Alat Berat
- Gubernur Kaltim Lepas 800 Atlet KORMI Berlaga di FORNAS VIII NTB, Targetkan Posisi 5 Besar Nasional
- Isu Beras Oplosan dan Penjualan di Atas HET, Tim Gabungan Sidak 6 Distributor di Samarinda
- Mas’ud Tegur Mas’ud
- Tarif Turun, Indonesia Harus Beli Produk AS Senilai Rp 369 Triliun