Balikpapan

Hasil Evaluasi PTM di Balikpapan: Masih Aman Covid-19

Kaltim Today
04 November 2021 08:41
Hasil Evaluasi PTM di Balikpapan: Masih Aman Covid-19
Pelajar Balikpapan mengikuti simulasi Asesmen Nasional secara luring di sekolah. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama gugus tugas sekolah memastikan pelaksanaan belajar mengajar langsung atau PTM yang berlangsung sudah 3 pekan berjalan aman, lancar tanpa menimbulkan cluster sekolah.

“Alhamdulillah tidak ada kluster Covid-19 di sekolah. Arahan kita kepada gugus tugas sekolah bukan hanya konsentrasi pada saat anak-anak berada di dalam area sekolah, tapi ikut mengawasi pada saat anak-anak keluar dari area lingkungan sekolah,” kata Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin.

Menurutnya, selama pelaksanaan PTM berlangsung gugus tugas sekolah sudah melaksanakan tugas dan fungsinya, untuk melaksanakan proses dengan baik. 

Hanya saja hasil evaluasi pada saat pulang sekolah ditemukan anak-anak masih berkumpul dan kadang-kadang tidak menggunakan masker.

”Ada pula, berkumpul karena belum dijemput orang tuanya. Itu evaluasinya,” ucapnya.

Walaupun PTM di Balikpapan berjalan dengan aman dan terkendali dengan penanganan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Akan tetapi, belum ada petunjuk untuk melakukan penambahan waktu pembelajaran di sekolah.

Mengingat, Balikpapan yang masuk dalam aglomerasi masih berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level II.

“Nanti kalau kami berada di PPKM level I, kami akan minta izin dulu kepada walikota selaku ketua gugus Covid-19 untuk ditambah jam belajarnya atau persentasenya,” tandasnya.

Apabila PPKM berada di level I, skema PTM yang akan dilakukan diantaranya persentase kehadiran peserta didik di sekolah menjadi 75 persen yang sebelumnya 50 persen. Lanjutnya, waktu pembelajaran untuk tingkat SD menjadi 2,5-3 jam sebelumnya dua jam.

Sedangkan tingkat SMP menjadi 3,5 jam dari awal mula tiga jam. Kemudian, pembelajaran PTM dilakukan seminggu dua hari menjadi seminggu tiga kali.

Meskipun, memang masih ada wali murid yang menginginkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Seperti diketahui, pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan berupaya untuk mencegah penularan Covid 19 kepada para pelajar tingkat SMP dengan memberikan vaksinasi.

“Pelajar SMP di Balikpapan yang tidak melakukan vaksinasi dikarenakan usia belum 12 tahun mencapai 500 peserta didik. Kemudian, dengan alasan faktor tertentu untuk tidak mau divaksin sebanyak 200 orang. Kami lakukan pendekatan (dengan alasan faktor tertentu) kepada keluarganya untuk segera melakukan vaksin,” ungkapnya.

Ia menghimbau, walaupun Balikpapan berada pada PPKM level II seperti yang disampaikan walikota tidak boleh terlalu euforia.

“Tolong kepada para orang tua dan satuan pendidikan tetap melaksanakan panduan pembelajaran tatap muka yang saat ini berada di PPKM level 2,” imbuhnya.

Ditambahkan, nanti kalau situasi Balikpapan sudah mendekati normal atau sudah turun pada PPKM level 1, tentu akan ada edaran lagi dari dinas kepada satuan pendidikan.

“Jadi bersabar dulu kami tetap melaksanakan prokes yang penting anak-anak kami sehat dan bisa belajar walaupun tidak maksimal,” tutupnya.

[TOS]



Berita Lainnya