Daerah

Hetifah Dorong Semua Guru di Samarinda Tanamkan Nilai Karakter Kebangsaan ke Para Siswa

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 30 Agustus 2023 08:48
Hetifah Dorong Semua Guru di Samarinda Tanamkan Nilai Karakter Kebangsaan ke Para Siswa
Suasana diskusi pendidikan implementasi nilai-nilai karakter kebangsaan. (Yasmin/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah guru dari semua satuan pendidikan di Samarinda didorong untuk bisa menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan ke tiap siswanya. Hal ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Hal tersebut terlaksana melalui Diskusi Pendidikan Implementasi Nilai-Nilai Karakter Kebangsaan sebagai Bentuk Merdeka Belajar pada Selasa (29/8/2023) di Hotel Bumi Senyiur Samarinda. Tampak Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin hingga para guru dan praktisi pendidikan. 

Dalam kesempatan tersebut, seluruh pihak yang terlihat saling berbagi pengalaman terkait mendidik anak dengan nilai-nilai kebangsaan. Caranya dengan memberikan contoh dan inspirasi. 

Hetifah menegaskan, sangat krusial bagi para guru untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka. Sehingga nantinya bisa menghasilkan profil pelajar Pancasila yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme. 

"Guru-guru bisa menerapkan kurikulum merdeka dan menumbuhkan rasa nasionalisme. Mudah-mudahan ya di Samarinda sekolahnya menghasilkan SDM yang betul-betul bukan hanya kebhinekaan sebagai Kaltim tapi menuju global," ungkap Hetifah. 

Jika guru bisa menghasilkan profil pelajar Pancasila, maka siswa juga bisa terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya, intoleransi hingga kekerasan. 

"Kalau sudah ada profil pelajar Pancasila, maka hal-hal seperti intoleransi dan kekerasan tidak akan terjadi," tegas Hetifah. 

Ditambahkan Asli Nuryadin, guru harus menjadi panutan untuk semua siswanya. Dia menekankan agar guru-guru bisa menjadi inspirasi seperti tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara. 

"Jadi guru itu harus menjadi panutan yang augug. Apa itu guru yang harus menjadi inspirasi, seperti menyenangkan dan apabila gurunya tidak ada muridnya sedih," ujarnya. 

Di satu sisi, guru dan siswa juga sama-sama harus menguasai bahasa asing dan menyesuaikan diri dengan teknologi yang semakin masif. Sehingga semuanya tak ketinggalan dengan zaman saat ini. 

"Karena kalo kita tidak bisa berkomunikasi tadi kita juga akan menjadi fobi kepada orang asing," tandasnya.

[RWT

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya