Samarinda

Ikuti Pemilihan DPS 2019, Filidia Ingin Buat Perubahan di Lingkungan

Kaltim Today
23 November 2019 15:17
Ikuti Pemilihan DPS 2019, Filidia Ingin Buat Perubahan di Lingkungan
Filidia Chandra M Ritongan.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Mahasiswi Universitas Mulawarman Samarinda Filidia Chandra M. Ritongan yang akrab di sapa Fili ini adalah salah satu finalis ajang pemilihan Duta Peduli Sampah (DPS) yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.

Mahasiswi prodi Ilmu Pemerintahan ini mengaku, termotivasi mengikuti ajang pemilihan DPS 2019 karena menurutnya, dia akan mampu menjadi pendorong untuk membuat perubahan dalam lingkungan.

"Saya ingin menjadi pendorong bagi teman-teman untuk merubah pola/gaya hidup yang masih banyak acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar," ungkapnya.

Selama mengikuti rangkaian kegiatan DPS Fili mengaku, banyak menerima pengajaran baru dalam mengatasi lingkungan terutama sampah yang banyak dicemarkan di wilayah perairan sungai. Fili pun siap untuk mengajak kerabat serta rekannya agar lebih sadar dan peduli lingkungan.

"Mari bersama membersihkan sampah yang ada di sekitar wilayah tempat tinggal ataupun melakukan kegiatan sehari-hari seperti tempat kerja, sekolah, kampus. Karena sebuah langkah apabila tidak diawali dengan niat dari diri sendiri maka tidak akan membuahkan hasil," paparnya.

Lahir di Samarinda pada 14 September 1998, Fili yang kini menginjak usia 21 tahun, turut mengambil bagian dalam memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

"Menurut saya pengelolaan sampah di Samarinda kurang baik, mengingat masih saja ada oknum nakal yang membuang sampah sembarangan di sungai dan masih ada juga masyarakat yang membuang sampah tidak tepat waktu, hal itu dapat terjadi di karenakan yang memantau kurang teliti dan sanksi yang tidak tegas," kritik Fili

Diungkap Fili bahwa, kesadaran masyarakat tidak lepas dari peran pemerintah. Menurutnya, masyarakat tidak akan mudah mengerti jika pemerintah tidak rajin turun ke lapangan dengan sosialisasi mengenai sadar lingkungan.

"Kami juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya mengenai masalah pengelolaan sampah kepada pemerintah, perlu diingatkan kembali kurang sadarnya warga mengenai sampah itu sendiri merupakan hal yang sangat disayangkan di karenakan mereka yang tidak tertib membuang sampah pada tempatnya sehingga akan menimbulkan bahayanya buang sampah sembarangan yang dapat menimbulkan banjir," jelasnya.

Gadis yang dikenal sangat aktif dan supel ini memotifasi dirinya dengan pemahaman yang lebih dalam tentang lingkungan. Dia berharap agar, pemerintah bersama dengan DPS Samarinda, terus dapat berkolaborasi dalam program yang berkualitas.

"Harapan saya, pemerintah khususnya DLH Samarinda ini, mengadakan sebuah water refilling station yang dimana hal tersebut merupakan teknologi isi ulang air keran biasa diubah dengan mineral dan elektrolit menjadi air mineral sehat yang dapat dikonsumsi secara langsung. Water Refill Station itu nantinya bisa saja ditempatkan entah itu di taman kota ataupun di setiap GOR yang ada di Samarinda atau mungkin di beberapa retail perbelanjaan dan bisa menentukan tarifnya tergantung dari ukuran tumbler yang digunakan. Dengan adanya pengadaan water refill station tadi. Saya sangat mengharapkan, bisa menjadi sebuah solusi terkait pengurangan penggunaan sampah botol plastik yang ada di Samarinda." kata perempuan yang bercita-cita ingin menjadi relawan lingkungan ini.

[NYN | RWT | ADV]



Berita Lainnya