Nasional
Indonesia Peringati 75 Tahun di PBB, Peacemaker Dunia Kelima Terbesar!
JAKARTA, Kaltimtoday.co - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia hari ini memperingati 75 tahun keanggotaan Indonesia di PBB. Perayaan ini juga menandai 80 tahun berdirinya PBB secara global.
Acara yang diselenggarakan di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta ini mengusung tema “Menjaga Dunia, Menenun Harmoni: Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian”.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI, Tri Tharyat, menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk mendukung stabilitas global dan multilateralisme.
"Sebagai kontributor kelima terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB di dunia, Indonesia bertekad memainkan peran yang lebih aktif, dalam menciptakan dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan,” ujar Tri Tharyat.
Sejarah Bersama dan Peluncuran Perangko Khusus
Untuk menandai tonggak bersejarah ini, dilakukan peluncuran perangko dan token peringatan, yang merupakan inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
Perangko tersebut menggambarkan pidato Presiden Soekarno pada tahun 1949, saat beliau menyatakan Indonesia akan hidup bersahabat dengan seluruh negara. Setahun kemudian, pada 28 September 1950, Indonesia resmi menjadi anggota PBB.
Perangko, dengan desain avant-garde dan warna-warna dinamis, mencerminkan semangat generasi muda Indonesia dalam persahabatan global. Perangko ini akan mulai tersedia untuk publik pada 15 Desember 2025.
Tri Tharyat menegaskan, "Perangko dan token ini menceritakan kisah tentang peran penting Indonesia dalam menjaga perdamaian dan menjalankan diplomasi.”
Indonesia Kontributor Pasukan Perdamaian Terbesar Kelima
Koordinator Residen PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, menyoroti kepemimpinan Indonesia, mulai dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955 hingga kontribusi pertama dalam misi penjaga perdamaian di Sinai pada 1957.
Kerja sama Indonesia dan PBB kini semakin diperkuat melalui Kerangka Kerja Sama Pembangunan Indonesia–PBB (2026 – 2030) yang baru.
Sebagai kontributor pasukan penjaga perdamaian (Troop Contributing Country/TCC), hingga tahun 2025 Indonesia menempati peringkat kelima dunia dengan lebih dari 2.700 personel bertugas di berbagai misi, termasuk MONUSCO, UNIFIL, dan UNMISS.
Indonesia menerapkan pendekatan komprehensif dalam misi penjaga perdamaian, tidak hanya berfokus pada keamanan. Mayor Jenderal Taufik Budi Santoso, Komandan PMPP TNI, mengatakan para penjaga perdamaian Indonesia membawa nilai-nilai perdamaian, kasih sayang, dan solidaritas ke berbagai negara.
[TOS]
Related Posts
- Menteri ATR Nusron Wahid Soroti Penyelesaian Sengketa Tanah di Kaltim, Sudah Terselesaikan 38 Persen
- Dorong Transisi Energi Berkeadilan, Yayasan Mitra Hijau Gelar Workshop Biomassa dan PLTS di Kaltim
- Rudy Mas’ud Terpilih Aklamasi Jadi Ketua APPSI 2025–2029, Gantikan Gubernur Jambi
- 9 Parpol di DPRD Kaltim Bakal Terima Bantuan Keuangan Rp2,4 Miliar dari APBD Perubahan 2025
- Sawit Indonesia Berkelanjutan Dimulai dari Kaltim: Solidaridad, GAPKI, dan Serikat Pekerja Jadikan Paser dan Kutai Timur Pilot Project Nasional Praktik Kerja Layak







