Advertorial

Inovasi GenCAR Langkah DP3A Kukar Turunkan Angka Perkawinan Anak

Supri Yadha — Kaltim Today 19 Juni 2025 16:52
Inovasi GenCAR Langkah DP3A Kukar Turunkan Angka Perkawinan Anak
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Nurul Fitriningsih. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Tren meningkatnya angka perkawinan anak di bawah umur menjadi atensi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kutai Kartanegara (DP3A Kukar). Untuk menurunkan angka tersebut, DP3A Kukar akan meluncurkan program inovasi bernama Gerakan Cegah Nikah Anak (GenCAR).

Inovasi ini bagian dari mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kukar yaitu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. Serta Indikator Kinerja Utama (IKU) DP3A ketiga, penurunan angka perkawinan anak.

Berdasarkan regulasi Undang-undang Perkawinan tahun 2019, usia minimum menikah dinaikan menjadi 19 tahun. Pada tahun 2024, tercatat 91 pasangan menikah di bawah usia yang diizinkan. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibanding tahun 2023 lalu, sebanyak 37 pasangan.

“Jadi kita membuat inovasi Gerakan Cegah Nikah Anak atau GenCAR, jadi suatu gerakan yang masif dengan meliputi berbagai pihak atau multisektor yang secara pentahelix melalui sosialisasi, edukasi, kampanye publik, pendampingan, penguatan regulasi, sampai kepada pemberdayaan masyarakat,” kata Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Kukar, Nurul Fitriningsih, Kamis (19/6/2025).

Meningkatnya perkawinan anak dipengaruhi beberapa faktor seperti pergaulan bebas hingga faktor ekonomi. Kemudian, dampak penikahan dini bagi anak perempuan ini dikhawatirkan melahirkan anak-anak yang akan menjadi generasi stunting baru, lantaran organ reproduksinya belum matang.

Nurul menyebutkan, program ini masih tahap sosialisasi melalui media hingga radio. Kemudian akan membentuk Tim Gugus Tugas GenCAR yang terdiri dari pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, organisasi wanita, forum anak, sekolah dan tokoh agama.

Selain itu, pemerintah desa dan kelurahan turut dilibatkan lewat sosialisasi dan edukasi, karena lebih mengenal kondisi masyarakat di lapangan. Sehingga implementasinya sampai ke seluruh masyarakat di Kukar.

“Harapannya nanti kalau gerakan ini berjalan bagus, ya bisa dilihatnya itu output-nya jangka panjang setelah setahun. Harapannya nanti angka pernikahan anak turun, terus dispensasi nikah juga menurun,” harapnya.

Dalam waktu dekat, sosialisasi dan edukasi GenCAR akan menyasar sekolah-sekolah di Kecamatan Tenggarong. Jika jadwal tak berubah, lanjut Nurul, inovasi GenCAR akan diluncurkan akhir Juli 2025 pada peringatan Hari Anak Nasional.

“Harapannya (launching) pas pada saat peringatan Hari Anak tanggal 23 Juli, kalau memang tidak berubah. Rencana kita lokasi fokus (lokus) peringatan hari anak di Desa Loa Ulung,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya