Daerah

Insiden Kebakaran Jalan Dr Sutomo, Cerita Mukhtar Rumah Terbakar Dua Kali Dilahap Si Jago Merah

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 27 Februari 2024 06:56
Insiden Kebakaran Jalan Dr Sutomo, Cerita Mukhtar Rumah Terbakar Dua Kali Dilahap Si Jago Merah
Suasana pasca kebakaran di Jalan Dr Sutomo, Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Musibah kebakaran kembali melanda Jalan Dr Sutomo, Gang 2 RT 33 dan RT 34, Kelurahan Sidodadi, Samarinda pada Sabtu (24/2/2024). Tragedi ini menghanguskan sejumlah bangunan dan membuat ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Kobaran api yang muncul sekitar pukul 17.20 WITA tersebut menimbulkan kepanikan di antara para warga. Teriakan dan tangisan mewarnai suasana saat mereka berusaha menyelamatkan diri dan melihat tempat tinggalnya dilahap api.

Salah satu korban yang mengalami nasib pilu adalah Mukhtar. Rumahnya yang sebelumnya terbakar dua bulan lalu, kembali menjadi korban amukan si jago merah dalam peristiwa ini.

"Selisih dua bulan kemarin tempat saya terbakar dan baru saja di bangun. Tetapi, rumah saya kena lagi, beras bantuan yang kemarin masih ada beberapa karung, tetapi sudah hangus," kata Mukhtar.

Berdasarkan pengakuannya, kebakaran diduga berasal dari kebocoran gas di rumah tetangganya. Percikan api yang muncul dengan cepat menyebar dan membakar bangunan di sekitarnya.

"Kemungkinan uapnya kena listrik atau lampu, lalu meledak. Orang yang punya rumah mengalami luka bakar dan di bawa ke Rumah Sakit," imbuhnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, para warga masih meratapi sisa puing-puing bangunan yang jadi saksi hidup mereka selama bertahun-tahun.

"Masih tidak menyangka, padahal selisih dua bulan kemarin rumah terbakar, tetapi saat ini kembali menjadi korban kebakaran lagi," ungkapnya.

Sebagai informasi, sedikitnya ada 28 rumah yang terbakar dalam kejadian kebakaran di Jalan Dr Soetomo. Kepala Disdamkar Kota Samarinda, Hendra AH menambahkan, minimnya titik air ditambah gang sempit membuat mobil petugas pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau titik api

"Petugas pemadam harus mengumpulkan air parit untuk kemudian disedot menggunakan mesin portabel," tuturnya.

Kendati begitu, Hendra mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Samarinda, untuk tetap menjaga dan memperhatikan kelistrikan serta hal-hal yang bisa memicu percikan api hingga mengakibatkan kebakaran.

"Paling tidak, masing-masing rumah bisa memiliki apar sebagai antisipasi jika terjadi kobaran api," tutupnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya