Politik
Isran Noor: Pemimpin Rendah Hati dengan Komitmen Pembangunan untuk Kaltim
PENAJAM, Kaltimtoday.co - Kepemimpinan Isran Noor sebagai Gubernur Kalimantan Timur selama periode 2018–2023 berhasil membawa sejumlah kemajuan signifikan bagi provinsi ini. Sebagai putra asli Kalimantan Timur, Isran telah melakukan berbagai perubahan di sejumlah sektor dengan gaya kepemimpinan yang rendah hati dan komitmen tinggi untuk kesejahteraan masyarakat, tanpa berharap pujian.
Selama lima tahun kepemimpinannya, ia berhasil meningkatkan surplus perdagangan Kaltim dari Rp201 triliun pada 2018 menjadi Rp334 triliun pada 2023. Kenaikan ini diikuti dengan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang melonjak dari Rp28 triliun menjadi Rp76 triliun pada periode yang sama. Perkembangan ekonomi ini berdampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kalimantan Timur. Meskipun meraih prestasi besar, Isran tetap merendah dan menegaskan bahwa upayanya semata-mata demi kepentingan masyarakat.
“Saya tidak pernah minta puji, minta disanjung, karena saya berbuat untuk masyarakat Kaltim,” kata Isran.
Dalam orasi kampanye di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Isran mengungkapkan visinya menjadikan Sepaku sebagai daerah yang lebih maju dan makmur. Ia menekankan bahwa wilayah tersebut masih berada dalam tahap penataan, dan mendorong masyarakatnya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan agar siap menghadapi tantangan ke depan.
Isran menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan. Ia berkomitmen bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten akan menyediakan beasiswa untuk anak-anak di daerah tersebut sebagai langkah mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini menjadi bagian dari persiapan untuk mendukung pembangunan di daerah yang kini menjadi pusat perhatian nasional.
Selain mengutarakan visinya untuk masa depan, Isran juga mengingat masa lalunya sebagai penyuluh pertanian lapangan di Sepaku, sekitar 40 tahun lalu. “Dulu saya sudah keliling-keliling menikmati jalan yang susah. Dulu kita mau ke Sepaku Semoi tidak lewat KM 38, tapi lewat kelotok Teluk Balikpapan,” ungkapnya. Isran menegaskan bahwa kedekatannya dengan wilayah tersebut telah terjalin lama dan bukan sekadar janji, melainkan komitmen nyata yang telah tertanam sejak ia mengenal wilayah itu.
Isran optimis bahwa Sepaku dan Semoi suatu hari nanti akan menjadi kawasan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. “Nanti suatu saat di sini akan menjadi lokasi pembangunan yang luar biasa, yang berwawasan lingkungan,” ujar Isran.
Related Posts
- Membongkar Tipu-Tipu Personal Branding Penulis AI dan Public Speaker Manipulatif
- JATAM Kecam Revisi UU Minerba: Perguruan Tinggi dan UMKM Jadi Tameng Baru Pemerintah untuk Eksploitasi Sumber Daya Alam
- Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Wacana DPR Berikan Izin Tambang untuk Perguruan Tinggi
- Pemprov Kaltim Siap Tegas, Hotel yang Tidak Mendukung Produk UMKM Bakal Dihindari untuk Acara Pemerintah
- Hampir 100 Produk Hukum Dihasilkan Tiap Hari, Pj Gubernur Kaltim: Cabut Perda yang Bertentangan dengan Aturan Pusat