Jangan Anggap Remeh Ngorok, Bisa Picu Napas Terhenti Saat Tidur

Kaltim Today
17 Mei 2025 09:52
Jangan Anggap Remeh Ngorok, Bisa Picu Napas Terhenti Saat Tidur
Ilustrasi tidur (Freepik/Istimewa)

Kaltimtoday.co - Kebiasaan ngorok saat tidur sering dianggap sepele. Padahal, menurut dr Tirta Mandira Hudhi, kebiasaan ini bisa menjadi gejala awal dari kondisi medis serius bernama sleep apnea—gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas secara berkala selama tidur.

Dalam unggahan di akun Instagram miliknya, dr Tirta menyebut ada tiga pemicu utama sleep apnea: pembesaran amandel (tonsil), posisi tidur yang tidak ideal, dan obesitas. Ketiganya berpotensi menyumbat saluran napas, baik sebagian maupun sepenuhnya, saat seseorang tertidur.

Penyumbatan ini umumnya disebabkan oleh lidah atau jaringan lunak di tenggorokan yang menutup jalan napas. Meski hanya terjadi selama empat hingga delapan detik, jika kondisi ini berulang ratusan kali sepanjang malam, maka total waktu tanpa oksigen bisa membahayakan kesehatan.

Gejala sleep apnea kerap tidak disadari. Seseorang mungkin sering mengantuk di siang hari, merasa tidak segar setelah bangun tidur, kelelahan berkepanjangan, hingga kesulitan berkonsentrasi. Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti jantung, strok, hingga hipertensi.

Jika seseorang sering mengorok dan mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan segera berkonsultasi ke dokter spesialis THT. Penanganan sleep apnea dapat mencakup perubahan gaya hidup, penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP, hingga tindakan bedah bila diperlukan.

Mengorok bukan hanya gangguan tidur ringan—dalam kasus tertentu, bisa menjadi pertanda tubuh kekurangan oksigen saat tidur. Waspadai dan tangani segera sebelum berdampak pada kualitas hidup secara menyeluruh. Untuk informasi kesehatan lainnya, kunjungi pafibunaken.org.



Berita Lainnya