Samarinda

Jelang Akhir Tahun, Samarinda Mulai Waspada Terhadap Fenomena La Nina

Kaltim Today
11 Desember 2021 19:49
Jelang Akhir Tahun, Samarinda Mulai Waspada Terhadap Fenomena La Nina
Fenomena La Nina patut diwaspadai masyarakat karena bisa sebabkan kawasan bergenang, banjir, dan longsor.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menjelang akhir tahun, fenomena La Nina berpotensi memicu bencana alam. Sebab curah hujan bisa meningkat hingga 20-70 persen di atas kondisi normal. Di Samarinda misalnya, sudah tampak sejumlah kawasan dengan genangan berkisar 20-50 cm.

Mengacu pada data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, ada 10 kawasan yang terdampak air pasang. Di antaranya adalah Jalan Untung Suropati, Jalan Tarmidi, Jalan Gotong Royong sisi pinggir sungai, Jalan Muso Salim, Sungai Kapih, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Lambung Mangkurat, dan kawasan Teluk Lerong, Sengkotek, dan kawasan Pelabuhan Lama Palaran.

Dijelaskan Kepala BPBD Samarinda, Suwarso bahwa pihaknya memastikan bakal selalu siap siaga dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) demi memantau prakiraan cuaca. Oleh sebab itu, nantinya juga sejumlah titik yang kerap dilanda genangan akan dipantau secara berkala. Sebab ada potensi terjadi kenaikan genangan air.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan memantau tinggi muka air (TMA) di Bendungan Benanga, Lempake. Dijelaskan Suwarso, BPBD Samarinda telah menyosialisasikan kepada semua camat dan lurah agar tetap siaga selama kondisi air pasang masih berlangsung.

"Biasanya genangan tinggi terjadi saat malam hari selama 3-4 jam, termasuk hujan deras yang disertai angin kencang,” ungkap Suwarso.

Kondisi tersebut merupakan dampak dari La Nina sehingga menyebabkan fenomena suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah kondisi normal. Saat ini memang sedang di titik pasang maksimum air laut.

Masyarakat juga diminta waspada terhadap bencana longsor yang mungkin terjadi karena disertai angin kencang dan petir. Khususnya bagi mereka yang memiliki tempat tinggal di kawasan perbukitan dan rawan longsor.

"Makanya kami sudah pasang beberapa plang, agar tidak membangun atau sekadar berteduh di wilayah rawan longsor,” ucap Suwarso.

Ditemui terpisah, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan, dirinya sudah memberikan arahan ke BPBD Samarinda. Dia juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Samarinda tetap waspada dari dampak genangan air, banjir, dan bencana alam lainnya.

"Kami terus meminta pada camat, lurah, bersama masyarakat di lingkungan masing-masing untuk memperbaiki drainase agar bebas dari sampah. BPBD Samarinda juga sudah mempersiapkan skenario dalam menghadapi fenomena La Nina," tandasnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya