Daerah
Jelang Nataru, Harga Cabai di Samarinda Mulai Turun, Bawang Merah Masih Tinggi
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pergerakan harga bahan dapur utama di pasar tradisional Samarinda masih berlangsung fluktuatif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Setelah sempat melonjak tajam, harga cabai rawit mulai menunjukkan tren penurunan. Namun, kondisi berbeda masih terjadi pada bawang merah yang harganya cenderung bertahan di level tinggi dan memengaruhi daya beli masyarakat.
Kasirah (49), pedagang sayur di Pasar Beluluq Lingau, menyebut harga cabai rawit kini sudah lebih bersahabat dibanding beberapa hari lalu. Menurutnya, penurunan harga cukup terasa di tingkat pedagang.
“Kemarin cabai sempat Rp80 ribu per kilo, tapi sekarang sudah turun jadi Rp55 ribu,” ujarnya saat ditemui, Senin (15/12/2025).
Meski demikian, Kasirah menilai penurunan harga cabai belum sepenuhnya membuat pedagang tenang. Pasalnya, potensi kenaikan masih terbuka seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Natal.
“Cabai keriting sekarang masih di kisaran Rp60 ribu sampai Rp70 ribu. Nanti jelang Natal bisa saja naik lagi,” katanya.
Untuk pasokan, Kasirah mengaku mengambil sebagian besar cabai dan bawang merah dari Pasar Segiri. Selain itu, ia juga membeli cabai rawit kecil langsung dari petani lokal di wilayah Separi dengan harga sekitar Rp55 ribu per kilogram.
“Kalau dari petani lokal harganya segitu, jadi masih bisa dijual sedikit lebih murah,” jelasnya.
Sementara itu, harga bawang merah justru masih menunjukkan tren naik, terutama untuk ukuran kecil. Kasirah menyebut bawang merah kecil saat ini dijual di angka Rp60 ribu per kilogram, sedangkan ukuran besar bisa mencapai Rp65 ribu.
“Yang naik sekarang masih bawang merah. Kalau bawang putih tidak naik, masih Rp38 ribu per kilo,” ungkapnya.
Produk olahan seperti bawang goreng pun relatif stabil. Kasirah mengatakan, satu toples bawang goreng masih dijual dengan harga Rp50 ribu dan belum terdampak fluktuasi harga bahan baku.
Kondisi harga yang belum stabil turut berdampak pada perilaku belanja konsumen. Kasirah mengungkapkan, pembelian bawang merah mengalami penurunan signifikan.
“Biasanya bawang merah bisa beli sampai dua kilo. Sekarang karena naik, sehari paling satu kilo saja,” katanya.
Pantauan di pasar lain menunjukkan kondisi serupa. Di Pasar Pagi dan Pasar Merdeka, harga cabai rawit masih berada di kisaran Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per kilogram. Sementara harga bawang merah berada pada rentang Rp50 ribu hingga Rp52 ribu per kilogram, tergantung kualitas dan ukuran.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Samarinda menyebut faktor cuaca di daerah penghasil menjadi salah satu penyebab utama naik-turunnya harga cabai dan bawang merah. Curah hujan tinggi berdampak pada hasil panen dan kelancaran distribusi.
Kasirah berharap harga kebutuhan pokok segera kembali stabil agar daya beli masyarakat pulih.
“Kalau harga sudah normal, pembeli biasanya ramai lagi. Mudah-mudahan tidak naik tinggi pas Natal,” pungkasnya.
[NKH]
Related Posts
- Februari 2026 Bandara APT Pranoto Buka Rute Internasional, Andi Harun Targetkan Ekspansi Penerbangan Asia
- Jelang Natal, Disdag Samarinda Uji Coba Penjualan Cabai dan Bawang Merah di CFD untuk Kendalikan Inflasi
- Pegadaian Mengajar Perkuat Literasi Keuangan Generasi Z di Samarinda Selama Akhir 2025
- Aplikasi Pendaftaran Pedagang Pasar Pagi Siap Diluncurkan, Gelombang Pertama Sasar Hampir 2.000 Pedagang
- Harga Cabai di Kukar Naik hingga Rp 70.000 Jelang Nataru, Antusiasme Pembeli Tetap Tinggi









