Advertorial
Kabupaten/Kota Didorong Lebih Mandiri dalam Gelar Kejuaraan Olahraga

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk lebih aktif menyelenggarakan kejuaraan olahraga di wilayah masing-masing. Langkah ini diambil sebagai respons atas keterbatasan anggaran di tingkat provinsi, sekaligus untuk mempercepat pengembangan bakat atlet lokal.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, mengatakan bahwa kabupaten/kota harus mengambil peran yang lebih besar dalam pembinaan olahraga.
“Sebisa mungkin, kabupaten/kota melaksanakan kejuaraan antar-kecamatan atau antar-klub. Jangan semuanya bergantung pada provinsi,” ujar Rasman, Senin (4/11/2024).
Kejuaraan di tingkat kabupaten/kota dinilai lebih efektif karena lebih dekat dengan masyarakat dan dapat menjaring bibit atlet dari berbagai wilayah. Rasman menambahkan bahwa sinergi antara provinsi dan daerah akan menciptakan ekosistem pembinaan atlet yang lebih merata.
“Jika kabupaten/kota bergerak, maka bibit unggul dari setiap kecamatan bisa terlihat,” tambahnya.
Dispora Kaltim juga berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis bagi kabupaten/kota yang siap menggelar kejuaraan sendiri. Dukungan ini meliputi panduan teknis hingga pelatihan penyelenggara agar kompetisi berjalan lancar dan profesional.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat prestasi olahraga di Kaltim, sekaligus menciptakan semangat kompetisi yang sehat di tingkat lokal.
“Kami yakin, dengan peran aktif kabupaten/kota, olahraga di Kaltim akan semakin maju dan bibit atlet akan lebih banyak bermunculan,” tutup Rasman.
[TOS | ADV DISPORA KALTIM]
Related Posts
- Internet Indonesia Jadi yang Termahal di ASEAN, tapi Paling Lambat Kedua
- Seno Aji Beri Penjelasan Utuh Soal Aspirasi Pembangunan Pendopo Kesenian Jawa
- 500 Mahasiswa UNMUL Tanam 1.010 Pohon Kopi di IKN, Pecahkan Rekor MURI
- Menkeu Purbaya Dukung Gen Z dan Ritel, Janji Pasar Modal Lebih Likuid dan Aman
- Menkeu Purbaya Respons Isu Utang Tembus Rp 9.138 Triliun: Masih Aman di Bawah Batas 60% PDB