Bontang
Kadissos-PM Bontang Sebut Tak Ada Warga Miskin Jika Mengacu pada 14 Indikator
Kaltimtoday.co, Bontang – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Kadissos-PM) Bontang, Abdu Safa Muha mengatakan, tak akan ada warga miskin di Bontang jika mengacu pada 14 indikator yang dikeluarkan oleh Kemensos RI dan SK Wali Kota Bontang. Mengingat kriteria tersebut benar-benar menunjukkan warga miskin atau tidak mampu.
“Pada prinsipnya dua regulasi tersebut (Keputusan Kemensos dan SK Walikota), indikatornya sama. Jadi, data kemiskinan sebenarnya bisa lebih kecil lagi, jika memang mengacu pada indikator tersebut,” jelas Safa saat diundang rapat kerja oleh Komisi I DPRD Bontang.
Dipaparkannya, dari 14 indikator tersebut, yakni luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 meter persegi per orang, jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan, jenis dinding bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah atau tembok tanpa diplester, tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama dengan rumah tangga lain, sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik, sumber air minum dari sumur atau mata air tidak terlindungi/air hujan/air sungai, bahan bakar untuk masak menggunakan kayu/arang/minyak tanah.
“Sementara di Bontang ini rata-rata sudah pakai kompor gas,” ujarnya.
Selanjutnya, hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali seminggu, hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
“Dan itu tak sesuai kenyataan di Bontang yang banyak membeli pakaian di toko serba ada di Gunung Sari,” imbuhnya.
Indikator lainnya hanya sanggup makan sehari satu kali atau dua kali, tak sanggup bayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik, sumber penghasilan/pendapatan di bawah Rp 600 ribu perbulan, pendidikan kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD, dan tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual hanya seharga Rp 500 ribu.
“Oleh karena itu, jika mengacu semua indikator tersebut, di Bontang tak memiliki warga miskin,” ujarnya.
Namun, dari data terpadu kesejahteraan sosial yang terbaru yakni 8.510 kepala rumah tangga (ruta), jika dijadikan kepala keluarga (KK) jumlahnya 10.418 KK, dan 34.098 jiwa.
[RIR | RWT | ADV]