Kapal Terbakar di Pulau Beras Basah, Motoris Alami Luka Bakar

BONTANG, Kaltimtoday.co - Sebuah kapal nelayan yang mengakut 7 orang penumpang terbakar di sekitar perairan Pulau Beras Basah, Bontang, Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 11.00 Wita. Akibat kejadian ini, seorang motoris mengalami luka bakar dan penumpang lainnya dilaporkan mengalami trauma.
Kepala BPBD Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Bontang, Eko Mashudi menjelaskan, kebakaran ini terendus petugas yang rutin melakukan pemantauan sekitar pukul 11.24 Wita. Ketika berada di sekitar Pulau Beras Basah, seorang nahkoda yang menyandarkan kapalnya berteriak "kebakaran, kebakaran". Posisi api kala itu, kata Eko, ada di sisi timur Pulau Beras Basah.
"Kami lihat apinya memang cukup besar. Langsung petugas ke TKP. Kurang lebih butuh 2 menit untuk sampai," kata Eko ketika dikonfirmasi, Minggu (3/8/2025) sore.
Ketika tiba di lokasi, petugas BPBD mendapati api sudah membara di atas kapal berukuran sekitar 5 papan itu. Proses pemadaman segera dilalukan.
Tak jauh dari kapal yang terbakar, 7 orang penumpang rupanya dievakuasi oleh kapal lain yang kebetulan hendak menuju Bontang. Mereka di antaranya, dua laki-laki, yang satu di antaranya bertindak sebagai motoris; dua perempuan dewasa; dan tiga orang anak-anak. Seluruh penumpang adalah warga Bontang dan memiliki ikatan kekeluargaan.
"Setelah kapal berhasil dipadamkan, kami segera berkoordinasi dengan PSC untuk evakuasi dan memeriksa penumpang kapal," sebutnya.
Dari 7 penumpang ini, seorang motoris dilaporkan mengalami luka bakar cukup serius. Api melukai punggung, punggung tangan, paha, siku, dan lengan. Sementara penumpang lainnya mengalami trauma.
Dari hasil pemeriksaan petugas, juga mengambil keterangan saksi usai mereka cukup tenang, kebakaran ini diduga akibat tumpahan BBM di mesin kapal yang masih panas. Kata Eko, sebelum meninggalkan Pulau Beras Basah, kapal sempat berhenti untuk mengisi BBM. BBM diisi dalam kondisi masih panas, dan tertumpah akibat dihantam ombak.
"Itu diduga yang menghasilkan percikan api di kapal. Mudah terbakar karena di kapal itu, kan, kayu semua," sebutnya.
Dari hasil temuan di TKP pun, diketahui kapal itu tak dilengkapi dengan jaket keselamatan. Oleh sebab itu, Eko meminta agar seluruh kapal warga dilengkapi dengan lifejacket. Selain itu, dia meminta agar warga tak melakukan tindakan berisiko seperti isi BBM kala di tengah laut dan saat mesin kapal masih panas.
"Kami harap, warga, siapapun itu, jangan lakukan tindakan berisiko seperti itu," tandasnya.
[TOS]
Related Posts
- Tesla Diperintahkan Bayar Rp 3,9 Triliun atas Kecelakaan Autopilot yang Tewaskan Seorang Perempuan
- Bulog: Pelaku Judi Online dan Terorisme Tidak Berhak Terima Bantuan Beras
- Malaysia Tak Akan Lindungi Riza Chalid, MAKI Desak Segera Dipulangkan ke Indonesia
- Dispora Kaltim Resmi Buka Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi Angkatan 2025
- Kemendag Resmikan Export Center Balikpapan, Dorong UMKM Kaltim Tembus Pasar Global