Samarinda

Kapasitas di Puskar Sungai Siring dan Isoter GOR Sempaja Dipastikan Masih Cukup untuk Tampung Pasien Positif Covid-19

Kaltim Today
23 Februari 2022 20:29
Kapasitas di Puskar Sungai Siring dan Isoter GOR Sempaja Dipastikan Masih Cukup untuk Tampung Pasien Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejauh ini, di Samarinda terdapat 2 tempat untuk pasien yang melakukan isolasi akibat terpapar Covid-19. Yakni di pusat karantina (puskar) Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara dan Isolasi Terpusat (Isoter) di Asrama Atlet GOR Madya Sempaja yang ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, dr Ismed Kusasih menjelaskan bahwa, kapasitas yang tersedia di Puskar Sungai Siring dan Isoter di GOR Madya Sempaja sejauh ini masih cukup. Sehingga belum ada rencana untuk menambah isoter atau puskar di lokasi lain.

Sejauh ini, berdasarkan informasi dari DKK Samarinda, Puskar Sungai Siring telah terisi oleh 14 pasien dari kapasitas yang diperuntukkan untuk 20 pasien. Sementara itu, di Isoter GOR Madya Sempaja, mengacu pada data saat Selasa (22/2/2022) pukul 14.00 Wita, sudah terisi 43 pasien dari kapasitas 50 pasien.

Terlebih lagi, kriteria bagi mereka yang harus menjalani isolasi di puskar atau isoter pun sudah jelas, yakni diupayakan hanya pasien bergejala sedang yang jalani perawatan.

"Insyaallah dengan kapasitas di GOR Sempaja dan Puskar Sungai Siring, cukup. Karena memang probable-nya hampir dipastikan kasusnya Omicron. Omicron itu 5 hari sembuh dari gejala awal. Bukan dari saat periksa," jelas Ismed kepada awak media, Rabu (23/2/2022).

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Sebab bisa saja ada seseorang yang merasa memiliki gejala ringan, namun memilih tak langsung memeriksakan diri. Kemudian, pada hari ketiga baru melakukan tes rapid antigen dan hasilnya positif. Kesimpulannya, orang tersebut cukup menambah waktu 2 hari saja untuk isolasi mandiri. Sebab jika ditotalkan, dalam waktu 5 hari itu, yang bersangkutan sudah sembuh.

"Makanya sekarang kuncinya, karena penularan ini lebih cepat, dia cepat juga melakukan isolasi mandiri," lanjut Ismed.

Meski belum dinyatakan secara resmi bahwa Omicron sudah ada di Samarinda, Ismed menilai varian virus tersebut kemungkinan besar sudah menyebar. Namun jika dilihat secara umum, terlebih lagi daerah lain di Indonesia sudah menemukan varian itu, maka Samarinda juga bisa masuk Omicron.

Jika mengingat varian Delta yang menyebar pada pertengahan 2021 lalu, kasus kematian terhitung banyak sekali. Dibandingkan dengan Omicron, angka kematian termasuk rendah. Pun gejala yang dialami seseorang ketika mengalami varian Omicron itu tak separah seperti Delta. Meskipun, dalam sehari ditemukan ratusan kasus di Samarinda.

Kendati demikian, vaksinasi dosis pertama yang sudah mencapai 84,32 persen turut berpengaruh signifikan karena terjadi kekebalan di dalam tubuh.

"Kalau ada yang meninggal, itu tidak murni karena Covid-19. Jadi meninggalnya karena komorbiditas. Biasanya yang meninggal itu dibarengi sesak napas, saturasi turun, dan suhu tubuh naik. Adanya vaksinasi, kekebalan itu ada," tutup Ismed.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya