Advertorial

Capaian Masih Rendah, Dinkes Kaltim Percepat Vaksinasi Covid-19 Lansia dengan Cara Jemput Bola

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 17 Mei 2023 15:43
Capaian Masih Rendah, Dinkes Kaltim Percepat Vaksinasi Covid-19 Lansia dengan Cara Jemput Bola
Ilustrasi vaksinasi untuk lansia. (Dok Kemenkes)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim terus mendorong vaksinasi Covid-19 lengkap untuk masyarakat. Khususnya bagi lansia yang cakupan vaksinasinya masih rendah dan perlu dilakukan cara 'jemput bola.'

Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin menjelaskan, bagi seseorang yang sudah menerima vaksinasi lengkap tentu akan memiliki kekebalan tubuh yang baik dibanding yang belum lengkap. Namun yang dia cukup khawatirkan adalah para lansia. 

"Lansia ini agak berat, kalau kami siapkan di gerai-gerai, mereka justru tidak datang," ungkap Jaya. 

Oleh sebab itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membuat imbauan kepada Dinkes di kabupaten dan kota untuk bisa menjangkau seluruh komunitas lansia. Menurutnya, lansia harus didatangi. 

"Mereka harus didatangi karena mereka kan jalan saja susah. Ini dilakukan agar cakupan untuk lansia itu meningkat. Harus ter-cover semua," sambungnya. 

Sebagai informasi, mengacu pada data yang dikeluarkan Dinkes Kaltim per 16 Mei 2023, vaksinasi dosis 1 untuk lansia telah mencapai 85,27 persen. Vaksinasi dosis 2 mencapai 68,66 persen dan vaksinasi booster pertama ada 38,48 persen. Sementara itu, vaksinasi booster kedua memang masih sangat sedikit, hanya 2,89 persen. 

Dinkes Kaltim sendiri memasang target untuk vaksinasi lansia bisa mencapai 189.533. Meski Covid-19 sudah tak separah seperti tiga tahun ke belakang, namun Dinkes Kaltim terus berupaya untuk mengantisipasi. Apalagi, kondisi lansia yang sangat amat rentan. 

"Tapi rata-rata nasional memang begitu, vaksin 4 (booster kedua) itu masih rendah. Salah satunya karena masyarakat yang terpaksa vaksin," jelas Jaya lagi. 

Di satu sisi, Dinkes Kaltim mengakui bahwa kesadaran masyarakat sudah menurun karena kondisi Covid-19 yang sudah tak terlalu parah. Terlebih lagi, World Health Organization (WHO) sudah mengakhiri status darurat kesehatan global untuk Covid-19. 

"Karena kesadaran masyarakat sudah menurun, langsung kami ubah strateginya. Untuk lansia itu, kalau tekanan darahnya tinggi sekali kan memang tidak boleh. Kurang dari 180 itu aman, yang penting terkontrol," tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya