Kukar

Khawatir Rugi, Pedagang Kukar Protes Kebijakan "Kaltim di Rumah Saja"

Kaltim Today
05 Februari 2021 21:32
Khawatir Rugi, Pedagang Kukar Protes Kebijakan "Kaltim di Rumah Saja"
Aktivitas jual beli di pasar Tangga Arung di Kecamatan Tenggarong. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) tentang pelarangan aktivitas selama 2 hari setiap Sabtu dan Minggu turut berdampak kepada penjual sayuran di Pasar Tangga Arung.

Hal ini berdasarkan pantauan langsung Kaltimtoday.co saat menanyakan terkait adanya pelarangan tersebut.

Sri Lestari adalah seorang pedagang berumur 50 tahun yang telah lama berjualan sayur-mayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di area pasar. Dia berjualan dimulai sejak pagi hingga malam hari, bahkan terkadang sampai jam 9 malam.

Sedari pagi, dia sudah dapat surat imbauan dari pihak RT setempat untuk tidak melakukan aktivitas di pasar selama 2 hari. Ketika ditanya terkait adanya pelarangan tersebut, Sri pun menyatakan kurang setuju. Dia menuturkan, jika terus-menerus ditutup apalagi sampai 2 hari, dia mengaku tidak bisa makan.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Saya bisa makan dari sini. Jadi saya kurang setuju dengan adanya kebijakan seperti ini," ujarnya.

Pedagang sayur lainnya, Wisnu yang berusia 50 tahun menuturkan, tidak masalah dengan kebijakan tersebut karena semua itu untuk kebaikan masyarakat juga, meskipun sebagain sayur tidak bisa dijual.

"Saya tidak masalah, toh kebijakan inikan untuk kepentingan masyarakat juga," ujarnya.

Hari ini, kata Wisnu, para pembeli tak seperti biasanya yang sebelumnya mereka hanya membeli beberapa sayuran saja. Namun, hari ini warga ramai-ramai memborong keperluan dapur untuk dua hari.

[irp posts="27354" name="Biaya Swamp Rig Sebesar US$ 68 Juta, PT PHM dan Apexindo Tandatangani Kontrak"]

"Semoga kebijakan ini jangan diperpanjang," harap Wisnu.

Selain itu, Dian (23) warga Tenggarong turut menanggapi kebijakan pemerintah tersebut. Dia menuturkan, sangat terkejut mendengar instruksi gubernur yang melarang aktivitas selama 2 hari kedepan. Dia pun mengungkapkan, mau tak mau harus menyetok persediaan dapur selama 2 hari kedepan.

"Kalau tidak boleh keluar ya mau gimana, di satu sisi penting untuk kesehatan dan sisi lainya kebutuhan kita juga harus diperhatikan," ujarnya.

[SUP | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya