Advertorial

KONI Kaltim Diminta Lebih Transparan, Dispora dan Komisi Informasi Optimis Ada Perubahan

Kaltim Today
02 September 2025 17:07
KONI Kaltim Diminta Lebih Transparan, Dispora dan Komisi Informasi Optimis Ada Perubahan
Pertemuan Keterbukaan Informasi di Lingkungan Olahraga Prestasi Kaltim Selasa (2/9/2025). (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur diminta memperkuat keterbukaan informasi publik dalam setiap aktivitasnya, terutama terkait penggunaan dana hibah. Pesan itu mengemuka dalam agenda sosialisasi keterbukaan informasi di lingkup olahraga prestasi, yang digelar pada Selasa (2/9/2025) di Ruang Rapat KONI Kaltim.

Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan bahwa transparansi merupakan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

“Seluruh badan publik yang mendapat dana dari APBN, APBD, atau masyarakat wajib mempublikasikan, meski tidak semuanya harus dibuka secara detail. Intinya, transparansi harus jelas: dari mana dananya, untuk apa digunakan, dan apa hasilnya,” ucap Rasman.

Ia berharap KONI Kaltim dan seluruh cabang olahraga lebih terbuka dalam melaporkan kegiatan maupun penggunaan anggaran. “Dana hibah itu harus dipublikasikan secara transparan, begitu pula hasil kegiatannya. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui secara valid dan resmi apa yang dikerjakan KONI,” tegasnya.

Nada serupa disampaikan Muhammad Khaidir, Wakil Ketua Komisi Informasi Kaltim. Ia menilai KONI masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam hal keterbukaan. Dari hasil monitoring dan evaluasi, nilai keterbukaan informasi KONI Kaltim pada 2025 hanya 3,95, berada pada kategori terbawah.

“Ini bukan berarti tidak bisa diperbaiki. Faktanya hanya belum dilakukan, bukan tidak. Ada banyak data seperti profil badan publik, laporan keuangan, hingga pengadaan barang dan jasa yang seharusnya diumumkan,” jelas Khaidir.

Menurutnya, masalah utama adalah minimnya pemahaman dan lemahnya komitmen. “Kebanyakan badan publik belum paham apa yang harus dibuka dan apa yang tidak. Setelah diberi penjelasan, mereka baru sadar. Dua hal yang penting itu pemahaman dan komitmen. Kalau pimpinan punya komitmen, pasti bisa lebih terbuka,” tambahnya.

Meski begitu, Khaidir optimis pertemuan kali ini menjadi titik balik bagi KONI Kaltim. Ia melihat ada keseriusan pengurus untuk memperbaiki sistem keterbukaan. “Saya yakin KONI bisa lebih transparan ke depan. Dari diskusi hari ini, saya lihat semangat mereka tumbuh, tinggal dijalankan dengan konsisten,” tuturnya.

[NKH | ADV DISPORA KALTIM] 



Berita Lainnya