Daerah
Kurangi Risiko Bencana, BPBD PPU Sosialisasikan PERISAI SIDIK 112
Kaltimtoday, Penajam - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Penajam Paser Utara (BPBD PPU) menggelar Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Sistem Informasi Digital Kebencanaan 112 (PERISAI SIDIK 112). Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Desa Babulu Darat pada Senin, 7 Agustus 2023.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD PPU, Eko Setiawan menyampaikan bahwa, PPU memiliki indeks risiko multi bencana yang terklasifikasi tinggi. Menurut Rekap Data Informasi Bencana Indonesia tahun 2009-2020 dan BPBD PPU tahun 2018-2023, terdapat 323 kejadian bencana dengan rincian bencana karhutla 153 kejadian, banjir 109 kejadian, tanah longsor 19 kejadian, cuaca ekstrem (angin puting beliung) 41 Kejadian, serta konflik sosial 1 kejadian.
“Dengan tingginya kejadian bencana tersebut, perlu adanya program dan kegiatan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Sistem Informasi Digital Kebencanaan 112 (PERISAI SIDIK 112) yang memudahkan masyarakat, Pemerintah Daerah melalui SKPD terkait, Badan Usaha, Media dan Akademisi untuk secara cepat, efektif dan efesien dalam memperoleh data dan informasi kebencanaan yang ada di Kabupaten PPU,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD PPU, Budi Santoso, AP hadir langsung dalam giat tersebut didampingi oleh Kepala Desa Babulu Darat. Unsur Pemerintah Desa serta perwakilan forum dan relawan dari Desa Sumber Sari, Rintik, Sebakung Jaya dan Desa Babulu Laut juga turut berpartisipasi.
Untuk diketahui, PERISAI SIDIK 112 merupakan sebuah platform layanan sistem informasi digital kebencanaan berbasis WebGIS. Menurut Prahasta (2007), WebGIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital, dan gambar.
“Platform ini merupakan kanal resmi yang berfungsi untuk menyimpan dan menyajikan titik-titik lokasi kebencanaan yang meliputi titik kejadian bencana, titik infrastruktur penanganan bencana, titik kegiatan mitigasi bencana, dan sebagainya,” lanjut Eko.
Platform ini dapat diakses secara online oleh siapa saja, khususnya para pemangku kepentingan pengurangan risiko bencana dan secara umum oleh masyarakat/pengguna tanpa melalui aplikasi khusus, hanya membutuhkan internet browser dan jaringan internet untuk mengaksesnya.
Dalam aplikasi PERISASI SIDIK 112 tersebut, terdapat beberapa fitur layanan, diantaranya Informasi titik kejadian banjir dan titik kejadian Karhutla, lengkap dengan alamat kejadian, waktu kejadian, jumlah korban terdampak, dan foto kejadian bencana. Selain itu, terdapat fitur-fitur lainnya yang dapat diakses pada: https://bpbd.penajamkab.go.id dan https://penajamkab.go.id.
Aplikasi yang dipublikasikan pada pertengahan Juli 2023 ini telah diakses lebih dari 1.000 Kali oleh publik. Aplikasi PERISASI SIDIK 112 telah teruji dalam tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat melakukan penelitian Longsor dan ITB dalam melakukan penyusunan rencana pembangunan Kawasan perdesaan di sekitar KIPP – IKN.
[ALF | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Gempa Kuat Guncang Jepang, Disusul Tsunami Besar hingga 5 Meter
- BPBD Kaltim Harapkan Penanggulangan Bencana Bisa Libatkan Berbagai Pihak
- BPBD Kaltim Intensifkan Upaya Penurunan Indeks Risiko Bencana dan Peningkatan IKD Demi Keselamatan Warga
- RPB Berau 2025-2029: Sinergi dan Strategi dalam Penanggulangan Bencana
- BPBD Mahulu Inisiasi Pelatihan TRC-PB untuk Meningkatkan Respons Bencana