Daerah
Lampu Ornamen Pesut Percantik Lima Ruas Jalan Samarinda, Anggaran Rp5,2 Miliar

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kota Tepian kini memiliki wajah baru pada lima ruas jalannya. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda diketahui tengah menuntaskan proyek pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dengan ornamen khas pesut Mahakam dan logo Pemerintah Kota Samarinda. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp5,2 miliar yang bersumber dari APBD Kota Samarinda.
Kasi Prasarana Jalan Dishub Samarinda, Rinjani Kusuma, menjelaskan bahwa proyek ini sudah dimulai sejak awal Mei 2025. Adapun lima ruas jalan yang mendapatkan pemasangan lampu ornamen tersebut adalah Jalan Kesuma Bangsa dengan anggaran Rp1,8 miliar, Jalan Bhayangkara Rp1,5 miliar, Jalan Diponegoro Rp645 juta, Jalan Abul Hasan Rp602 juta, dan Jalan Imam Bonjol Rp688 juta.
“Pengadaan dan pemasangan jaringan PJU ini tidak hanya menambah penerangan kota, tetapi juga memperkuat identitas Samarinda dengan ornamen pesut dan lambang Pemkot. Khusus di Jalan Kesuma Bangsa, kami lengkapi juga dengan lampu pedestrian untuk mendukung gaya hidup ramah pejalan kaki,” terang Rinjani, Jumat (23/8/2025).
Spesifikasi Modern dan Ramah Lingkungan
Lampu yang dipasang menggunakan tiang tipe taper yang diklaim lebih kokoh dan tahan lama. “Untuk lampu jalan utama dayanya 120 watt, sedangkan lampu pedestrian yang berbentuk orang sedang berolahraga hanya 40 watt dengan tinggi tiang mencapai 9 meter. Jadi pencahayaan lebih optimal tanpa boros energi,” jelas Rinjani.
Selain itu, sistem penerangan tidak lagi mengandalkan kabel udara. Dishub memilih inovasi kabel tanam demi mendukung estetika kota. “Kalau kita pasang kabel udara, tentu akan merusak pemandangan. Dengan kabel tanam, selain lebih rapi juga lebih aman,” tambahnya.
Ornamen Pesut dan Simbol Olahraga
Kehadiran ornamen pesut bukan tanpa alasan. Menurut Rinjani, pesut Mahakam adalah ikon Samarinda. Sementara ornamen berbentuk orang menendang bola di Kesuma Bangsa dipilih karena lokasi tersebut dekat dengan GOR Segiri, pusat kegiatan olahraga masyarakat.
“Pesut itu label Samarinda. Sementara gambar orang nendang bola melambangkan sarana olahraga. Jadi maknanya tidak sekadar hiasan, tapi punya identitas kuat,” ujarnya.
Perubahan Posisi Tiang dan Fokus Kenyamanan Pejalan Kaki
Dishub juga melakukan penyesuaian posisi tiang lampu. Jika sebelumnya berada di median jalan, kini dialihkan ke sisi trotoar. Perubahan ini dilakukan karena pohon-pohon besar di median jalan mengganggu fungsi penerangan dan merusak panel kabel.
“Kalau lampu tetap di tengah, cahayanya terhalang pohon. Panel kabel pun sering terganggu akar. Makanya kami pindahkan ke pinggir. Dengan begitu, cahaya juga bisa menjangkau pejalan kaki di trotoar,” ungkap Rinjani.
Namun, lampu pedestrian hanya dipasang di Jalan Kesuma Bangsa. Pada ruas lain, Dishub menilai pemasangan lampu khusus pejalan kaki tidak efektif karena trotoar relatif sempit.
“Di Bhayangkara dan ruas lainnya hanya ada ornamen pesut dan lambang Pemkot. PJU pedestrian hanya di Kesuma Bangsa karena trotoarnya luas,” katanya.
Target Selesai Agustus 2025
Berdasarkan kontrak kerja, dua proyek dengan nilai di atas Rp1 miliar, yakni di Jalan Kesuma Bangsa dan Bhayangkara, akan rampung pada 29 Agustus 2025. Sementara ruas lainnya sudah selesai lebih dulu pada 30 Juli lalu.
Adapun saat ini Dishub sedang melakukan tahap finishing, terutama merapikan trotoar yang sempat dibongkar untuk pemasangan kabel.
“Pak Wali mengizinkan pembongkaran trotoar dengan syarat harus dikembalikan rapi. Jadi sekarang kami fokus merapikan paving dan keramik agar kembali seperti semula,” jelas Rinjani.
Samarinda Menuju Kota Terang
Dishub menegaskan proyek PJU ornamen ini bagian dari komitmen pemerintah mewujudkan Samarinda sebagai kota terang dan aman bagi warga.
“Pak Wali selalu menekankan Samarinda harus terang, tidak hanya di pusat kota, tapi juga sampai ke pelosok. Pekerjaan ini memang bertahap, sambil membenahi lampu-lampu lama yang masih perlu perawatan,” pungkas Rinjani.
[NKH]
Related Posts
- Permainan eSports Populer Mobile Legends
- Mahasiswa Hukum Unmul Terlibat Video Menunggangi Penyu, Terancam Sanksi Pengurangan Nilai KKN
- Pemkot Samarinda Ajukan Perubahan Perda Pajak dan Retribusi, DPRD Siap Bahas dengan Catatan
- PusBI Kaltim Gelar PUSBIPEDIA di Atas Kapal, Ajak Warga Susuri Mahakam Sambil Belajar Sejarah Samarinda
- Kelangkaan Beras Premium di Kaltim, Rudy Mas'ud: Masyarakat Jangan Panic Buying