Nasional

Laporan Terbaru FAO: Deforestasi Global Melambat, tapi Hutan 10,9 Juta Hektar Hilang Tiap Tahun!

Kaltim Today
22 Oktober 2025 01:03
Laporan Terbaru FAO: Deforestasi Global Melambat, tapi Hutan 10,9 Juta Hektar Hilang Tiap Tahun!
Deforestasi global melambat, tetapi hutan masih tetap terancam, menurut laporan FAO.

Kaltimtoday.co - Laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menunjukkan tren positif dalam upaya konservasi hutan global, meskipun tekanan terhadap ekosistem vital ini masih sangat besar.

Laporan Global Forest Resources Assessment 2025 (FRA 2025) ini diluncurkan pada acara Global Forest Observations Initiative (GFOI) Plenary yang digelar di Bali, Indonesia, Selasa (21/10/2025). Laporan ini memberikan analisis terperinci untuk 236 negara dan wilayah.

Temuan utama laporan menunjukkan bahwa laju deforestasi telah melambat di seluruh wilayah dunia dalam satu dekade terakhir. Laporan ini juga mencatat bahwa hutan masih menutupi sekitar 4,14 miliar hektar, atau sekitar sepertiga dari total daratan global.

Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu, menyatakan FRA 2025 adalah evaluasi global yang paling komprehensif mengenai sumber daya hutan, yang datanya sangat penting untuk mendukung keputusan, kebijakan, dan investasi terkait hutan.

Kehilangan Hutan Melambat, Tapi Masih di Angka Kritis

Laporan FRA 2025 membawa kabar positif mengenai pengelolaan hutan. Lebih dari separuh kawasan hutan (2,13 miliar hektar) kini telah terkelola dalam rencana jangka panjang, dan sekitar seperlima hutan (813 juta hektar) berada dalam kawasan lindung. Kawasan lindung ini meningkat 251 juta hektar sejak tahun 1990.

Laju kehilangan hutan bersih (net loss) tahunan juga turun signifikan, yakni dari 10,7 juta hektar pada tahun 1990-an menjadi 4,12 juta hektar pada periode 2015–2025. Penurunan laju kehilangan bersih paling signifikan terjadi di Afrika dan Amerika Selatan.

Namun, laporan tersebut menegaskan bahwa hutan masih menghadapi tekanan besar. Laju deforestasi saat ini masih tercatat sebesar 10,9 juta hektar per tahun, sebuah angka yang tergolong tinggi. Laju perluasan hutan baru juga mengalami penurunan, dari 9,88 juta hektar per tahun menjadi 6,78 juta hektar pada periode 2015–2025.

Selain deforestasi, ekosistem hutan terancam oleh gangguan alami. Kebakaran hutan memengaruhi rata-rata 261 juta hektar lahan setiap tahun, di mana hampir setengahnya adalah hutan. Selain itu, pada tahun 2020, serangga, penyakit, dan cuaca buruk merusak sekitar 41 juta hektar hutan, khususnya di wilayah beriklim sedang dan dingin.

FAO menekankan bahwa hutan berperan vital bagi ketahanan pangan, mata pencaharian masyarakat lokal, hingga penyediaan bahan baku. Hutan juga berfungsi sebagai habitat utama keanekaragaman hayati dunia dan sangat penting dalam mengatur siklus karbon dan hidrologi global.

[TOS]



Berita Lainnya