Kutim
Legislator Kutim Minta Kesejahteraan Guru Ngaji Diperjuangkan

Kaltimtoday.co, Sangatta - Kesejahteraan guru ngaji dan madrasah masih sangat minim. Padahal kiprah para guru ini sangat baik dengan mengajarkan budi pekerti.
Anggota DPRD Kutim, Hasbullah mengatakan, akan memperjuangkan aspirasi guru mengaji di Kutim, selama ini kesejahteraan guru mengaji masih tergolong rendah.
"Kami harus perhatikan nasib para guru ngaji," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dia merujuk pada guru ngaji yang kini kurang mendapat pemasukan atau mendapat pemasukan sedikit dari yang meminta jasa mereka saat pandemi Covid 19.
Dia mengatakan, sebelum pandemi muncul para guru ngaji kerap di undang oleh masyarakat atau orang tua untuk mengajari anak mereka baca tulis Al Qur’an. Mereka mendapat penghasilan dari masyarakat dan juga bantuan pemerintah. Namun, itu belum bisa mencukupi kebutuhan dasar, apalagi perlindungan sosial mereka juga masih minus.
Baca Juga: Dua Desa di Kutim Akhiri Sengketa Plasma Sawit, Pembayaran Hasil Panen Dijadwalkan 18 Agustus
Baca Juga: Penguatan Demokrasi Daerah, Shemmy Tekankan Pentingnya Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga NegaraBaca Juga: Kunker ke Kutim, Gubernur Rudy Mas’ud Apresiasi Komitmen Sosial dan Lingkungan PT Indexim CoalindoView this post on InstagramBaca Juga: PT Silva Rimba Lestari Salurkan Bantuan Rp50 Juta untuk Pembangunan Dermaga Desa Long Beleh Haloq
Saat pandemi, kata Hasbullah, para guru ngaji dengan gaji dari bantuan pemerintah tidak mencukupi bahkan sampai berhutang ke sana kemari karena tidak ada masyarakat yang meminta jasa mereka.
” Guru ngaji biasa di undang ke TPQ, mushola dan sebagainya. Kini penghasilan mereka bukan nol tapi minus. Saya dengar dari perwakilan BKPRMI dan AGPAII memang perlu dinaikan gaji mereka,” jelas Hasbullah.
Diketahui, saat pada awalnya gaji guru ngaji hanya Rp. 885 Ribu, menjadi 1 juta. Namun, menurut Hasbullah masih memungkinkan untuk dinaikan lebih dari itu.
“kenaikan gaji guru ngaji pernah dilakukan pada masa pak Ismunandar saat menjabat sebagai Bupati. Saya harap Bupati baru juga akan menaikkannya. Serta memberikan perlindungan sosial baik itu BPJS kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan,” tambahnya.
Menurut Hasbullah, para guru ngaji sejak sebelum Indonesia merdeka memiliki peran untuk mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan Agama.
“Kalau tidak ada guru ngaji mungkin negeri ini tidak cerdas dan tidak beriman,” katanya.
Anggota Komisi D ini pun akan mengusahakan dan berkoordinasi dengan Bupati untuk mendorong adanya kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan guru ngaji melalui kenaikan gaji guru ngaji dan pemberian perlindungan jaminan sosial sebagai bentuk perhatian kepada mereka.
“Saya selaku wakil rakyat, mengetuk legislatif dan eksekutif untuk bisa fokus memperhatikan nasib guru ngaji. Bahkan jika bisa nasib guru sekolah minggu di gereja gereja, karena kita kan Pancasila. Tetapi kalau tidak bisa di sentuh sama sekali itu salah. Mereka semua kan penting bagi generasi penerus bangsa dan negara. Jika ada bantuan agar tepat sasaran dan tidak di salah gunakan,” tutupnya.
[El | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- Warga Sangatta Menang Sengketa Informasi, Dokumen RIPPM dan RKAB PT KPC Dinyatakan Terbuka
- Peringati Hari Bumi dan Hari Kartini, PT Indexim Coalindo dan Pegiat Perempuan se-Kaliorang Tanam Pohon Bersama
- PT Indexim Coalindo Bantu Siswa Hadapi SNPMB Melalui Bimbingan Belajar Intensif
- PT Indexim Coalindo Respon Cepat Banjir di Desa Pengadan dan Baay
- Safari Ramadan, Momen PT Indexim Coalindo Pererat Silaturahmi dan Kolaborasi bersama Masyarakat di Lingkar Tambang