Kutim
Legislator Kutim Minta Kesejahteraan Guru Ngaji Diperjuangkan
Kaltimtoday.co, Sangatta - Kesejahteraan guru ngaji dan madrasah masih sangat minim. Padahal kiprah para guru ini sangat baik dengan mengajarkan budi pekerti.
Anggota DPRD Kutim, Hasbullah mengatakan, akan memperjuangkan aspirasi guru mengaji di Kutim, selama ini kesejahteraan guru mengaji masih tergolong rendah.
"Kami harus perhatikan nasib para guru ngaji," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dia merujuk pada guru ngaji yang kini kurang mendapat pemasukan atau mendapat pemasukan sedikit dari yang meminta jasa mereka saat pandemi Covid 19.
Dia mengatakan, sebelum pandemi muncul para guru ngaji kerap di undang oleh masyarakat atau orang tua untuk mengajari anak mereka baca tulis Al Qur’an. Mereka mendapat penghasilan dari masyarakat dan juga bantuan pemerintah. Namun, itu belum bisa mencukupi kebutuhan dasar, apalagi perlindungan sosial mereka juga masih minus.
Baca Juga: BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan KaubunView this post on Instagram
Saat pandemi, kata Hasbullah, para guru ngaji dengan gaji dari bantuan pemerintah tidak mencukupi bahkan sampai berhutang ke sana kemari karena tidak ada masyarakat yang meminta jasa mereka.
” Guru ngaji biasa di undang ke TPQ, mushola dan sebagainya. Kini penghasilan mereka bukan nol tapi minus. Saya dengar dari perwakilan BKPRMI dan AGPAII memang perlu dinaikan gaji mereka,” jelas Hasbullah.
Diketahui, saat pada awalnya gaji guru ngaji hanya Rp. 885 Ribu, menjadi 1 juta. Namun, menurut Hasbullah masih memungkinkan untuk dinaikan lebih dari itu.
“kenaikan gaji guru ngaji pernah dilakukan pada masa pak Ismunandar saat menjabat sebagai Bupati. Saya harap Bupati baru juga akan menaikkannya. Serta memberikan perlindungan sosial baik itu BPJS kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan,” tambahnya.
Menurut Hasbullah, para guru ngaji sejak sebelum Indonesia merdeka memiliki peran untuk mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan Agama.
“Kalau tidak ada guru ngaji mungkin negeri ini tidak cerdas dan tidak beriman,” katanya.
Anggota Komisi D ini pun akan mengusahakan dan berkoordinasi dengan Bupati untuk mendorong adanya kebijakan yang memperhatikan kesejahteraan guru ngaji melalui kenaikan gaji guru ngaji dan pemberian perlindungan jaminan sosial sebagai bentuk perhatian kepada mereka.
“Saya selaku wakil rakyat, mengetuk legislatif dan eksekutif untuk bisa fokus memperhatikan nasib guru ngaji. Bahkan jika bisa nasib guru sekolah minggu di gereja gereja, karena kita kan Pancasila. Tetapi kalau tidak bisa di sentuh sama sekali itu salah. Mereka semua kan penting bagi generasi penerus bangsa dan negara. Jika ada bantuan agar tepat sasaran dan tidak di salah gunakan,” tutupnya.
[El | NON | ADV DPRD KUTIM]
Related Posts
- Ingin Sampaikan Aspirasi ke Pj Gubernur Kaltim, Ratusan Warga Kampung Sidrap Gelar Demonstrasi
- Andry Fachriza, Penerima Beasiswa yang Hobi Mengembara untuk Belajar Budaya
- Mengenal Masnawati, Kader Posyandu Cekatan dari Desa Selangkau Kutim
- Dorong Integrasi Layanan Primer, BLUD Puskesmas Kaliorang dan PT Indexim Coalindo Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu
- PT Indexim Coalindo Salurkan Sembako bagi Warga Rentan di Pengadan