Balikpapan

Mahasiswa KKN Unmul Angkatan 47 Balikpapan Gelar Webinar Adaptasi Kebiasaan Baru di Tengah Pandemi Covid-19

Kaltim Today
14 Agustus 2021 13:58
Mahasiswa KKN Unmul Angkatan 47 Balikpapan Gelar Webinar Adaptasi Kebiasaan Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Tangkapan layar kegiatan webinar yang digelar mahasiswa KKN Unmul angkatan 47 Balikpapan.

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulawarman angkatan 47 kelompok 15, 16, dan 27 di Balikpapan menggelar acara webinar.

Webinar yang dihadiri mahasiswa dan masyarakat Balikpapan itu bertajuk "Optimisme Menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi Covid1- Dalam Aspek Kesehatan dan Ekonomi Terutama Branding Digital".

Webinar yang digelar pada 7 Agustus 2021 itu menghadirkan sejumlah narasumber. Pertama drg Farida, kepala Puskesmas Gunung Sari Ulu, Balikpapan. Kedua Purwadi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Terakhir, Sultan Nur Hidayatullah, pelaku UMKM Balikpapan, owner brandbit.id, dan DCKI Coffe.

drg Farida dalam kesempatan ini menyampaikan, setelah 1,5 tahun pandemi tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan mulai berkurang.

Padahal, kata drg Farida, di Balikpapan situasi pandemi Covid-19 belum terkendali. Untuk itu, perlu kesadaran bersama untuk terus patuh dan taat terhadap protokol kesehatan.

Mahasiswa, kata dia, dapat berperan aktif untuk membantu pemerintah menyadarkan masyarakat kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang saat ini semakin gencar dilakukan Pemkot Balikpapan demi mencapai kekebalan komunitas.

Sementara Purwadi menyampaikan, penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah selama ini kurang efektif. Banyaknya anggaran yang dikucurkan justru tidak mengubah apapun terhadap krisis kesehatan maupun ekonomi yang dialami masyarakat.

Purwadi mencontohkan soal anggaran untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan yang nilainya ratusan triliun. Anggaran jumbo tidak berdampak terhadap penurunan kasus positif dan pemulihan ekonomi masyarakat.

Menurut Purwadi, jika pemerintah sejak awal menerapkan lockdown atau dalam undang-undang disebut karantina wilayah, maka pandemi Covid-19 di Indonesia tidak separah saat ini.

Terakhir, Sultan Nur Hidayatullah menyampaikan, pandemi Covid-19 memberikan banyak tantangan kepada pelaku usaha, termasuk UMKM. Di tengah situasi ini, pelaku UMKM harus terus bertahan dan bertekad untuk bangkit.

Caranya, kata Sultan, dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi. UMKM perlu memaksimalkan aplikasi platform untuk membangun brand dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Cara itu, menurut Sultan, adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan UMKM saat ini di tengah kondisi keadaan yang berbahaya karena penyebaran virus Covid-19.

[TOS]



Berita Lainnya