Samarinda

Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 19 November 2024 14:21
Mahasiswi UINSI Syifa Hajati Terbitkan Buku dari Skripsi: Gender di Mata Gen Z
Syifa Hajati (kanan) menerbitkan buku dari skripsinya untuk meraih gelar S1 Hukum Keluarga di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Syifa Hajati, mahasiswi S1 Hukum Keluarga Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, menerbitkan buku berjudul “Gender di Mata Gen Z”. Buku ini merupakan hasil dari konversi skripsi yang ia kerjakan selama masa studinya.

Buku tersebut diterbitkan oleh penerbit lokal, RV Pustaka Horizon, dan menjadi karya perdana Syifa sebagai seorang penulis.

“Ini merupakan konversi dari penelitian dan skripsi saya hingga menjadi buku berjudul Gender di Mata Gen Z,” ungkap Syifa dalam acara soft launching buku, Selasa (19/11/2024).

Syifa menjelaskan, buku ini tidak hanya ditujukan bagi generasi Z, tetapi juga relevan untuk generasi lain, termasuk pengambil kebijakan. Dengan fokus pada isu pengarusutamaan gender, buku ini mengulas berbagai aspek, mulai dari peraturan daerah hingga kebijakan pemerintah terkait gender.

“Secara garis besar, buku ini membahas pengarusutamaan gender. Bahkan, kebijakan pemerintah terkait gender juga menjadi bagian dari isi buku,” tambahnya.

Proses pembuatan buku ini memakan waktu sekitar enam bulan, dimulai dari pengerjaan skripsi hingga diterbitkan. Syifa berharap, karyanya dapat didistribusikan secara luas ke masyarakat.

“Saat ini masih tahap soft launching, jadi masih open pre-order bagi yang ingin memesan,” beber Syifa.

Dukungan dari Editor dan Mentor

Editor buku, Muhammad Sarip, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Syifa dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku yang lebih mudah diakses oleh pembaca umum. Sarip yang juga berperan sebagai mentor dalam proses penyuntingan, menilai langkah ini sebagai cara yang efektif untuk memperluas jangkauan pembaca.

“Skripsi biasanya menggunakan bahasa baku dengan format akademik, jadi lingkupnya terbatas. Dengan diterbitkan menjadi buku, jangkauan pembacanya akan lebih luas,” ujar Sarip.

Syifa berharap, buku ini bisa memberikan wawasan baru terkait isu gender, tidak hanya untuk kalangan akademik, tetapi juga masyarakat umum dan pemerintah.

[TOS]



Berita Lainnya