Kukar
Masjid Sadjid Gandeng Laznas Dewan Dakwah Kaltim, Buka Pelayanan Hapus Tato Gratis
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Yayasan Masjid Jami KH. Muhammad Sadjid bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) untuk membuka pelayanan hapus tato secara gratis.
Hal ini berawal dari perbincangan pihak yayasan dengan masyarakat sekitar yang enggan datang ke masjid karena di tubuhnya masih ada tato. Masyarakat pun meminta saran bagaimana cara untuk menghapus tato tersebut.
"Tujuan hapus tato mengajak mereka yang niat hijrah ke arah perbaikan, yang awalnya tidak mau ke masjid akhirnya mereka bergabung di masjid," kata Ketua Yayasan Masjid Jami' KH. Muhammad Sadjid, Syamsul Ma'arif kepada Kaltimtoday.co, Sabtu (16/01/2021).
Masjid yang terletak di Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong, membuka pelayanan setiap sebulan sekali. Hari ini, Sabtu (16/1/2021) merupakan pelayanan season ketiga, para peserta tidak dikenai biaya tetapi disediakan kotak infaq jika ada yang ingin berinfaq secara sukarela.
Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai peserta terakhir, jika sampai sore memang belum selesai, maka pelayanan dapat dilanjutkan setelah sholat isya atau keesokan hari nya.
Syamsul menuturkan, setiap kegiatan pesertanya bukan hanya dari Kecamatan Tenggarong saja tetapi dari Sebulu, Kota Bangun dan Tenggarong Seberang. Peserta rata-rata didominasi oleh laki-laki, namu ada juga wanita yang menggunakan jasa pelayanan hapus tato ini.
"Hapus tato dominan oleh laki-laki, namun setiap season terdapat 5 peserta perempuan," ujarnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap bulannya. Masyarakat yang ingin menghapus tato bisa mencari informasi di media sosial melalui Facebook maupun Instagram dengan username "masjidsadjid".
Karena kegiatan sudah banyak pesertanya, mulai dari season pertama, kedua dan ketiga, pihaknya berencana akan mengadakan pengajian khusus alumni hapus tato. Syamsul berharap, secepatnya dapat terealisasikan.
"Harapan kami mudah-mudahan teman-teman yang sudah hapus tato ini akan kembali, istilahnya hijrah dan bergabung di Masjid Jami," harapnya.
Uwin, pria berusia 50 tahun adalah salah satu peserta penghapusan tato. Dia mengatakan, sudah bosan memiliki tato selama 30 tahun lebih, apalagi saat ini dia sudah tua, sehingga ingin menjadi orangtua yang lebih baik untuk keluarganya.
[SUP | RWT]