Advertorial
Matangkan IPRO di 4 Daerah, DPMPTSP Kaltim Soroti Sejumlah Komoditas Unggulan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim telah menyusun dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk wilayah Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), Paser, dan Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Pengembangan Iklim, dan Penanaman Modal, Riawati mengatakan, bahwa ada beberapa komoditas yang jadi unggulan di sejumlah daerah. Misalnya seperti di Mahulu, komoditas yang diunggulkan adalah kakao.
"Kalau Kubar itu akan dikaji untuk peluang karetnya. Tapi, peluang yang sekarang diambil di Kubar itu durian," ungkap Riawati.
Sebenarnya, dari Pemprov Kaltim ada keinginan untuk membangun rumah produksi. Apalagi jika ada investor besar. Tujuannya untuk mendukung sejumlah komoditas unggulan itu. Namun, pihaknya juga tetap realistis.
"Terkadang, kita juga mesti realistis ya. Sebab infrastruktur ke arah Kubar dan Mahulu ini kan masih belum bagus. Jadi itu juga tantangan untuk orang yang mau buka usaha besar," sambungnya.
Diketahui, penyusunan dokumen IPRO bertujuan untuk mempermudah calon investor dalam menentukan objek menjadi sasaran investasi. IPRO meliputi peluang investasi dan bisnis. Termasuk nilai jual dan proposisi nilai yang unik.
Lalu ada juga soal kesiapan teknis lokasi, peran pemangku kepentingan, strategi, analisis pasar, perencanaan keuangan proyek, estimasi keuntungan, pengembalian investasi, skema insentif, dan analisis risiko.
"Tapi tidak menutup kemungkinan kalau sekarang ini dibuat seperti home industry begitu," tambahnya.
Riawati menyebut, pihaknya juga harus realistis melihat ketidakmungkinan mendirikan rumah industri yang berskala besar untuk saat ini. Apalagi, banyak investor, khususnya asing yang akan mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan investasi di suatu daerah.
"Orang (investor) itu kan melihat keamanan. Mereka juga lihat infrastruktur mendukung. Dekat, enggak dengan jalan besar atau fasilitas kesehatan? Semuanya pasti akan begitu," ujar Riawati lagi.
Apalagi, biaya produksi untuk daerah seperti Kubar dan Mahulu dipastikan bakal lebih tinggi. Terutama untuk biaya transportasi.
"Tapi kalau ada peluang di sana, dikelolanya secara home industry. Itu masih memungkinkan. Sambil kita juga punya PR besar untuk bisa perbaiki infrastruktur ke sana," tandasnya.
[RWT | ADV DPMPTSP KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pergub Kaltim No. 6/2024 Jadi Solusi Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek Pembangunan
- BPSDM Kaltim: AI sebagai Kunci Transformasi Digital di Sektor Publik
- Debat Panas Pilgub Kaltim
- Balikpapan Tertinggi! Umur Harapan Hidup Penduduk Kaltim Meningkat dalam 10 Tahun Terakhir
- 4.479 Berkas Dimusnahkan, DPK Terima Penyerahan 142 Arsip Statis dari Dispora Kaltim