Nasional
Memaknai Peringatan Hari Kerohanian Setiap 3 November Melalui Penerapan Moderasi Beragama di Indonesia
Kaltimtoday.co - Setiap tanggal di kalender tentu mempunyai momen tersendiri yang diperingati oleh sebagian orang atau kelompok tertentu. Termasuk pada tanggal 3 November hari ini, yang mana terdapat peringatan Hari Kerohanian. Dilansir dari situs Diskes Badung , Hari Kerohanian dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada semua umat beragama di Indonesia.
Agama resmi di Indonesia terdiri dari 6 macam yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Melansir data Agama | Indonesia.go.id, penduduk Indonesia mayoritas menganut agama Islam. Di mana terdapat sekitar 87,2 umat, kemudian disusul agama lain yaitu Kristen (6,9%), Katolik (2,9%), Hindu (1,7%), Buddha (0,7%) dan Konghucu (0,05%). Setiap warga negara di Indonesia pun telah dijamin kebebasannya untuk memeluk salah satu di antara agama tersebut.
Adapun dasar hukum kebebasan beragama di Indonesia telah tertera dalam UUD 1945 Pasal 28 E ayat 1 yang berbunyi : "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali".
Sebagai negara yang memiliki keberagaman agama, kita perlu untuk menerapkan konsep moderasi beragama di keseharian kita dalam kehidupan bermasyarakat. Agar tercipta kehidupan yang tentram, penuh kebersamaan, saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman.
Lantas apa itu moderasi beragama? Bagaimana cara kita menerapkannya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
Definisi Moderasi Beragama
Moderasi beragama dapat diartikan sebagai proses memahami sekaligus mengimplementasikan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebihan saat pengimplementasiannya. Dengan menerapkan moderasi beragama, diharapkan kita dapat memposisikan diri secara tepat dalam masyarakat multireligius, sehingga timbul adanya keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.
Penerapan Moderasi Beragama dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh penerapan moderasi beragama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu berteman dengan siapa saja tanpa membedakan agamanya, menjaga silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama, tidak menghina dan menjelekkan ajaran agama lain, menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain, dan lain sebagainya.
Tantangan Penerapan Moderasi Beragama
Dalam penerapan moderasi beragama tentu terdapat tantangan yang akan dihadapi kedepannya seperti, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan NKRI, berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang berlebihan, yang tidak memperhatikan martabat kemanusiaan serta berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama tertentu.
Oleh karena itu, penting untuk kita memberikan pemahaman mengenai moderasi beragama ini dalam bidang pendidikan. Pemahaman moderasi beragama akan mencegah fenomena dan isu keagamaan yang dapat memecah persatuan ini diterima mentah-mentah oleh masyarakat.
Tentu penerapan moderasi beragama harus dapat diimplementasikan oleh semua pihak, baik itu pemerintah maupun masyarakat karena ini merupakan tugas kita bersama. Kita harus dapat berkolaborasi bersama agar toleransi antar umat beragama di Indonesia dapat semakin meningkat.
[Kontributor: Gilang Satria Pratama | Editor: Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.