Advertorial

Gamalis: Abut Barintak Gurimbang Fest Jadi Wadah Kreasi dan Pelestarian Budaya Banua

Kaltim Today
15 Agustus 2025 18:29
Gamalis: Abut Barintak Gurimbang Fest Jadi Wadah Kreasi dan Pelestarian Budaya Banua
Saat pemotongan tumpeng di acara Abut Barintak Gurimbang Fest. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Abut Barintak Gurimbang Fest 2025 kembali digelar sebagai bagian dari peringatan hari jadi ke-362 Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, Kamis (14/8/2025). 

Acara tahunan ini menjadi rangkaian pesta rakyat Banua yang sarat nilai budaya. Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang hadir dan membuka acara secara resmi, menegaskan bahwa tradisi Banua sebagai identitas suku asli Kabupaten Berau tidak boleh hilang.

Kampung Gurimbang yang berada di anak aliran Sungai Kelay dikenal sebagai wilayah masyarakat Berau bahari. Menurut Gamalis, penyelenggaraan festival ini menjadi bukti nyata komitmen warga dalam menjaga adat, bahasa, kuliner, hingga kesenian khas Banua.

"Kampung Gurimbang dapat konsisten melestarikan adat dan tradisi Banua, mulai dari bahasa, kuliner, kesenian, hingga berbagai aspek lainnya yang mencerminkan warga Banua," katanya.

Seperti halnya bahasa etnis Melayu Banua. Menurut Gamalis, bahasa tersebut harus dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat dikenal dan membudaya di kehidupan generasi muda.

Sebagai salah satu kampung mandiri yang ada di Berau, Gurimbang juga diakuinya sangat berpotensi dalam mengembangkan sumber daya manusia dan pendapatan asli kampung. Salah satunya, melalui pameran kebudayaan dan lain sebagainya.

"Selain penguatan budaya, sektor potensial seperti pertanian padi sawah dan ekonomi kreatif perlu dikembangkan untuk mendukung perekonomian warga," sambung Gamalis.

Produk khas Gurimbang diakuinya telah banyak dijual di pasaran. Seperti olahan hasil ikan seperti amplang dan bumbu dapur telah banyak dikenal masyarakat. Produksi itu yang harus dikembangkan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan saat datang ke Berau.

Hanya saja, langkah tersebut tidak bisa dijalankan sendiri oleh Kampung, dukungan berbagai sektor juga harus berjalan baik. Dari organisasi perangkat daerah (OPD) hingga pemangku kesultanan Sambaliung harus turut serta dalam pengembangan budaya dan potensi kampung.

“Budaya adalah aset yang harus dijaga dan dipelihara sebagai fondasi kemajuan daerah. Abut Barintak ini harus menumbuhkan kekompakan dan kegembiraan bagi masyarakat," tutupnya.

[RWT | ADV PEMKAB BERAU] 



Berita Lainnya